Mohon tunggu...
Putri YR
Putri YR Mohon Tunggu... Nothing

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Perbedaan Mindset Pribumi & Chinese dalam Dunia Bisnis dan Kehidupan

7 Februari 2025   08:00 Diperbarui: 5 Februari 2025   21:11 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Di Indonesia, terdapat perbedaan mindset antara pribumi dan keturunan Tionghoa (Chinese), terutama dalam hal bisnis, keuangan, dan cara menjalani kehidupan. Perbedaan ini bukan berarti satu lebih baik dari yang lain, tetapi lebih kepada perbedaan budaya, nilai-nilai yang dianut, dan kebiasaan yang telah terbentuk selama bertahun-tahun.

1. Mindset dalam Bisnis

Salah satu perbedaan paling mencolok adalah dalam hal bisnis.

  • Mindset Pribumi: Umumnya, masyarakat pribumi lebih cenderung memilih pekerjaan yang stabil seperti menjadi pegawai negeri, karyawan swasta, atau pekerja kantoran. Budaya kerja keras tetap ada, tetapi sering kali ada pola pikir bahwa yang penting adalah mendapat gaji tetap setiap bulan. Beberapa orang juga masih memiliki pola pikir "yang penting cukup," sehingga kurang memiliki dorongan untuk mengambil risiko besar dalam bisnis.

  • Mindset Chinese: Masyarakat keturunan Tionghoa lebih cenderung berorientasi pada bisnis. Mereka diajarkan sejak kecil bahwa berbisnis adalah cara untuk mencapai kebebasan finansial. Dalam keluarga, sering kali anak-anak sudah dilibatkan dalam usaha keluarga, sehingga mereka tumbuh dengan pemahaman tentang manajemen bisnis, pemasaran, dan pentingnya modal.

2. Mindset dalam Keuangan

Cara mengelola uang juga menunjukkan perbedaan pola pikir yang cukup signifikan.

  • Pribumi: Kebanyakan pribumi memiliki pola pikir konsumtif, di mana penghasilan lebih sering dihabiskan untuk kebutuhan sehari-hari, gaya hidup, atau bahkan hal-hal yang kurang produktif. Tidak sedikit yang kurang memperhatikan investasi atau perencanaan keuangan jangka panjang.

  • Chinese: Masyarakat keturunan Tionghoa lebih menekankan pentingnya menabung, berhemat, dan berinvestasi. Mereka lebih memilih mengalokasikan pendapatan ke dalam aset produktif seperti properti, emas, atau bisnis daripada sekadar gaya hidup. Filosofi "lebih baik hidup sederhana sekarang demi masa depan yang lebih baik" sering diterapkan.

3. Mindset dalam Pendidikan dan Kedisiplinan

Pendidikan juga menjadi faktor yang membedakan cara berpikir kedua kelompok ini.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
    Lihat Inovasi Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun