Ketika mendengar kata temperamen pada anak, kebanyakan orang mengartikan tentang anak yang gampang emosi, mudah tersinggung. Tetapi dalam Psikologi temperamen pada anak tidak selalu tentang emosi atau anak yang suka marah-marah dan tersinggung. Secara umum, temperamen biasanya diartikan sebagai karakteristik pada anak usia dini atau perbedaan perilaku dan sikap atau emosi yang ditunjukkan oleh seseorang ketika ia merespon atau menanggapi segala sesuatu yang terjadi di sekitar mereka. Temperamen seorang anak usia dini terbentuk sejak ia lahir. Secara garis besar, temperamen anak usia dini sebuah gambaran anak dalam menyikapi berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan atau di sekitar mereka.
Menurut KBBI temperamen diartikan sebagai sifat batin yang tetap mempengaruhi perbuatan, perasaan dan pikiran (periang, penyedih mudah tersinggung dan mudah marah). Temperamen adalah sesuatu yang menentukan karakteristik seseorang seseorang, secara biologis dasar untuk mendekati atau bereaksi terhadap individu atau situasi. Temperamen dideskripsikan sebagai bagaimana perilaku bukan apa yang dilakukan individu, tetapi bagaimana mereka mengerjakannya. Temperamen mungkin berdampak tidak hanya pada bagaimana anak melakukan pendekatan dan bereaksi terhadap dunia luar, tetapi bagaimana mereka mengatur mental, emosional, dan fungsi perilaku.
Temperamen muncul sebagian besar adalah bawaan, kemungkinan hereditas dan cukup stabil. Bayi baru lahir menunjukkan pola dengan berbeda-beda. Seperti dalam keadaan tidur, kerewelan, dan aktivitas. Perbedaan ini cenderung bertahan hanya dalam beberapa waktu saja. Temperamen tidak sepenuhnya terbentuk saat lahir. Temperamen dapat berubah untuk merespon perlakuan orang tua dan pengalaman hidup lainnya. Temperamen juga dapat dipengaruhi oleh budaya, memengaruhi cara membesarkan anak.