Mohon tunggu...
Putri Wantini Sinar Maretha
Putri Wantini Sinar Maretha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Saja Pemikiran Anthony Giddens Mengenai Sosiologi?

8 November 2022   23:36 Diperbarui: 8 November 2022   23:40 4380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anthony Giddens lahir di London Utara pada 18 Januari 1938. Tulisan-tulisan Giddens mengkombinasikan pemikiran klasik dengan kepekaan terhadap isu-isu teori sosial kontemporer.

Dialektika pemikiran Giddens. Kubu yang menekankan keutuhan AGENSI, menyimpulkan perilaku seseorang yang mempunyai kedaulatan penuh dalam segala hal, tanpa interupsi kekuatan struktur. (Subjektifisme: fenomenologi, etnometodologi). 

Kubu yang menempatkan STRUKTUR sebagai pemegang yang lebih dominan dari agensi. Bagi kubu ini, manusia adalah pemain-pemain dalam aturan yang dibuat struktur (Objektivisme: strukturalisme, marxisme, fungsionalisme). Giddens melakukan rekonstruksi dengan jalan kritik terhadap tiga madzhab: Sosiologi interpretatif, Fungsionalisme dan Strukturalisme.

Teori Strukturasi. Agen merupakan pelaku, tindakan, aktor yang menunjuk pada orang (individu), ciri-cirinya kemampuan refleksif dan akuntabilitas dimana aktor-aktor mempunyai stock of knowledge untuk memproduksi dan mereproduksi tindakan-tindakan mereka. 

Struktur merupakan aturan dan sumber daya yang terbentuk dari praktik sosial sekaligus sebagai pembentuk keterulangan praktik sosial (medium dan praktik sosial). Struktur tak hanya membatasi (aturan), tapi juga memberdayakan (sumber daya). Menurut Giddens bidang mendasar studi ilmu sosial, menurut teori strukturasi, bukanlah pengalaman aktor individual atau bentuk-bentuk kesatuan sosial tertentu, melainkan praktik sosial yang diatur melintasi ruang dan waktu.

Konsep Kunci Strukturasi. Proses "menstruktur": historis, tidak statis tetapi prosesual dan dinamis. Agen dan struktur tidak dalam keadaan bebas satu sama lain (integratif). Sintesisasi kekuatan relasi tindakan manusia dengan evolusi struktur sosial. Ada hubungan resiprokal (timbal balik) yang interaktif antara manusia dengan struktur sosial. 

Perhatian analitis harus menitikberatkan pada mutualitas proses pembangunan sosial dan interaksi manusia. Ada unintended consequences tapi ia merupakan bagian dari kondisi tindakan kita, ia membantu mereproduksi stuktur yang membuat tindakan. 

Aktor dan struktur bukan dualisme melainkan dualitas. Sosial struktur mengkonstitusi manusia, tapi tindakan manusia juga mengkonstitusi struktur. Struktur mirip dengan pedoman yang menjadi prinsip praktik-praktik di berbagai ruang dan waktu yang merupakan hasil dari tindakan kita. 

Struktur mengatasi ruang dan waktu (spaceless and timeless) sehingga bisa berlaku di berbagai situasi (berbeda dengan pengertian struktur Durkhemian yang mengekang (constraining), struktur Giddens lebih bersifat memberdayakan (enabling) yang memungkinkan terjadinya praktik sosial. Jadi struktur disebut sebagai sarana (medium dan resources).

3 Gugus Struktur. (S) Signifikasi (penandaan) simbolis, pengungkapan, penyebutan, penandaan, dan wacana. (D) Dominasi (penguasaan/autorisasi) Barang (ekonomi) menabung di bank, orang (politik) memberikan suara di TPS. (L) Legitimasi (pembenaran) di dalamnya ada skemata.

Agen/Pelaku. 3 Dimensi internal pelaku (psikoanalisis) yaitu Motivasi tak sadar (unconciousness motive)/ketaksadaran berasal dari kondisi-kondisi yang tidak diketahui dari Tindakan (hasrat dsb). Kesadara praktis (Practical conciousness) yaitu apa yang kita ketahui tentang dunia tapi tidak dapat kita artikulasikan. Kesadaran diskursif (discursive conciousness) yaitu apa yang kita ketahui dapat kita artikulasikan. Reproduksi struktur dihasilkan KP (PC) strukturisasi. Motivasi punya peranan penting utk mendorong Tindakan sosial.

Tindakan dalam Ruang dan Waktu. Tindakan / praktik sosial membutuhkan ruang dan waktu. Ex: Duduk di bioskop, duduk di ruang kelas, duduk di depan mesin pembuat rokok. Teknologi time space distanciation pencabutan waktu dari ruang globalisasi kapitalisme: ex capital flight (1997). 

Face to face -- mediated communication. Tribal society (f to f) -- class devided society (simbiosis kota pedalaman) -- capitalism (class society) (negara bangsa, surveilance, pemisahan ekonomi - politik). Negara modern surveillance : penyadapan dan sebagainya. Modernitas bukanlah kapitalisme yang tahap akhir. 

Modernitas memiliki 4 ciri yaitu Kapitalisme (competitiv market-regulated price-driven, profit), Industrialisme (mengubah alam, produksi energi, created environment), State Surveillance (kapasitas pemata-mataan: control fisik dan mental dari negara modern), Militerisme (kontrol terhadap alat kekerasan: negara dan industri perang).

Kritik Terhadap Giddens (Daniel Ross, Social theory: a guide to central thinker, 2002): Meski strukturasi mengatasi berbagai kekurangan dalam pemikiran tradisional, teori itu bukan jawaban yang memadai bagi tgs yang menantang teori sosial kontemporer. 

Proyek rekonstruksi dan sintesis Giddens dianggap sebagai teori yang masih konservatif: mengubah dualisme menjadi dualitas bukanlah pemecahan masalah. Karena teori ini sebenarnya belum mampu melenyapkan perbedaan di antara keduanya. 

Giddens malah dianggap sebagai penerus Parsonian. Eklektisisme yang menunjukkan ketidakorisinilan. (Layder, Ashton, dan Sung; 1991): Dalam studi tentang transisi dari sekolah ke bekerja: "struktur dan tindakan secara empiris saling bergantung (terlibat secara mendalam), tetapi sebagian otonom merupakan bidang wewenang yang dapat dipisahkan". (Ian Craib, 1992): 

Karena Giddens memusatkan perhatian pada tindakan sosial, pemikiranya kurang memiliki kedalaman ontologis (ontological depth) Giddens gagal menerangkan struktur sosial yang melandasi kehidupan sosial (seakan given). Kehidupan sosial yang rumit terlalu sederhana jika hanya didekati teori yang simple (Giddens menolak metateori) dan kurang basis teori. (Dietz and Burns): 

eagenan tidak bisa dilakukan tanpa dukungan realitas fisik dan teknologi. Struktur (aturan) membuat tindakan tidak dapat atau mustahil dilakukan. Keagenan dibatasi keagenan lain yang punya otoritas melaksanakan sanksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun