Mohon tunggu...
Putri Sulistiawati
Putri Sulistiawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Money

Covid-19 Penyebab Turunnya Ekspor Impor di Indonesia

28 Januari 2021   21:57 Diperbarui: 28 Januari 2021   22:18 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Seperti yang kita ketahui, saat ini seluruh dunia sedang menghadapi penyebaran virus corona yang telah menjadi pandemi global. Pandemi ini berawal dari kota Wuhan, China, yang kemudian dikenal dengan  Covid-19. 

Peyebaran covid-19 menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap dunia termasuk Indonesia. Tidak hanya itu, Covid-19 juga memberikan  pengaruh terhadap perekonomian di Indonesia salah satunya disektor perdagangan di Indonesia. 

Selain  di sektor perdagangan, di sektor pariwisata pun juga ikut mengalami penurunan yang disebabkan kunjungan para  wisatawan asal Tiongkok yang menurun. Penurunan ini terjadi karena pembatasan aktivitas masyarakat serta larangan masyarakat untuk melakukan penerbangan dari dan ke Tiongkok. Ekspor impor sejumlah produk andalan dari Indonesia ke Tiongkok juga mengalami penurunan akibat dari Covid-19 ini.

Di Indonesia kegiatan ekspor mengalami penurunan terutama untuk produk rumput laut, beras dan jagung. Ekspor  ke China mengalami penekanan yaitu sekitar 60-70 persen termasuk impor dari negara tersebut. Beberapa negara di Asia Timur seperti Jepang dan Korea juga mengalami penekanan.

Selain ekspor, impor asal China juga akan dibatasi oleh pemerintah untuk menghentikan impor produk dari China seiring wabah Virus Corona. Pembatasan akan dilakukan pada produk impor buah-buahan dan sayur-sayuran. Selain produk tersebut, pembatasan impor juga dilakukan pada hewan untuk menhindari penyebaran Covid-19.

Pembatasan impor dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona di Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat mencermati barang-barang impor terkait kondisi virus corona yang sudah menyebar ke berbagai negara.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat kuartal kedua mencapai angka minus 5,32 persen. Sebelumnya, pada kuartal I, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 2,97 persen, turun jauh dari pertumbuhan sebesar 5,02 persen pada periode yang sama 2019 lalu.

Wabah virus corona membuat sejumlah berbagai aktivitas perekonomian melemah.  melemahnya aktivitas masyarakat berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian . Hal ini yang akan menyebabkan kinerja ekonomi juga akan melemah dan berdampak pula pada situasi ketenagakerjaan di Indonesia. 

Terhambatnya aktivitas perekonomian secara otomatis akan membuat pelaku usaha melakukan strategi untuk menghindari kerugian. Akibatnya, banyak pekerja yang diberhentikan (PHK).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sangat didukung oleh konsumsi masyarakat yakni sebanyak 56% porsinya dan sebenarnya konsumsi masyarakat ini tidak hanya dipengaruhi oleh pangan, tetapi juga pakaian, transportasi, komunikasi, dan lainnya.

Terkait dengan dampak perdagangan, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 344,7 juta, setelah pada bulan sebelumnya surplus US$ 715,7 juta. Meskipun mengalami defisit, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia bulan Januari-April 2020 tetap surplus, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami defisit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun