Kembali Normal, Ini Perjuangan TelkomGroup Memperbaiki Sistem Komunikasi

Perjuangan Teknisi TelkomGroup - Malam itu setelah seharian disibukan dengan bersih-bersih rumah pasca renovasi, tibalah waktu bersantai. Sewaktu kami akan streaming film, kok buffering ya.

Kami khawatir kalau gangguan hanya di wifi kami. Kemarin, tanggal 17 September 2021, internet di rumah gangguan. Untung saja kami menggunakan penyedia wifi IndiHome yang sudah terpercaya.

Saat gangguan, kami hanya perlu chat ke WhatsApp. Setelah sore chat dengan petugas, besok paginya mereka datang melakukan pengecekan. Ternyata memang modem wifi kami perlu diganti. Siangnya petugas lain datang memasang dan menginstalasi modem baru. Wah ternyata sudah ada jaringan 5G loh dari TelkomGroup! 

Alhasil wifi di rumah kami ada dua pilihan jaringan yang biasa (4G) dan khusus 5G. Waaah makin cakep nggak tuh buat menunjang pekerjaan saya dan suami yang sama-sama bergerak pada bidang content creator.

Perjuangan Teknisi TelkomGroup dalam Memberikan Sistem Komunikasi yang Stabil 

Jadi setelah kami telurusi, tidak hanya kami saja yang mengalami kendala internet, hari Minggu kemarin (19/9/21). Kami memastikan langsung dengan mengirim pesan ke petugas Telkom.

Keesokan paginya internet kembali normal dan muncul notifikasi di Twitter dari akun resmi IndiHome. Dalam twitt tersebut mereka menyampaikan permintaan maaf atas kendala internet yang terjadi dan memberikan penjelasan terkait masalah tersebut.

Ternyata pada hari Minggu kemarin telah terjadi gangguan pada sistem komunikasi kabel laut Jawa, Sumatera, dan Kalimantan atau Jasuka ruas Batam-Pontianak.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan penurunan kualitas layanan TelkomGroup di beberapa wilayah, termasuk Banjarmasin. Tidak hanya layanan fixed, tapi juga mobile broadband yakni Telkomsel dan IndiHome.

Sejalan dengan semboyannya "Telkom sigap, cepat, dan tanggap hadapi segala tantangan dan rintangan". Pihak Telkom pun langsung melakukan identifikasi terkait gangguan yang dialami. 

TelkomGroup mengumumkan bahwa terdapat gangguan yang berasal dari titik 1,5Km lepas dari pantai Batam, pada kedalaman 20 meter di bawah permukaan laut.