Halo, guys! Siapa di sini yang udah nunggu-nunggu momen Idul Fitri? Selain bisa silaturahmi, dapet angpao, dan pastinya baju baru, satu hal yang paling ditunggu-tunggu adalah sajian khas yang bikin lidah bergoyang! Dari ketupat yang kenyal, opor ayam yang gurih, sampai rendang yang bikin nagih, semua itu jadi magnet buat kita berkumpul di meja makan. Tapi, di balik semua kelezatan itu, ada cerita seru yang penuh suka duka saat menyiapkan hidangan-hidangan istimewa ini.
Bayangin deh, dapur yang biasanya sepi mendadak jadi pusat keramaian. Semua anggota keluarga pada kumpul, saling bantu, dan pastinya banyak canda tawa. Dari yang masak, potong sayur, sampai yang jaga kompor, semua punya peran masing-masing. Ini dia momen seru yang bikin kita makin akrab! Dan jangan lupa, saat kita masak bareng, biasanya ada lagu-lagu nostalgia yang diputar. Dari lagu-lagu zaman dulu sampai yang hits sekarang, semua bikin suasana makin asik. Gak jarang, kita jadi joget-joget kecil sambil masak, kan?
Tapi, di balik semua keseruan itu, ada juga tantangan yang bikin kita stres. Persiapan yang harus dilakukan dalam waktu singkat bisa bikin kita pusing. Apalagi kalau ada banyak menu yang harus disiapkan. Kadang, kita sampai harus begadang demi menyelesaikan semuanya. Belum lagi harga bahan makanan yang melonjak menjelang lebaran, bikin kita harus pintar-pintar berkreasi dengan bahan yang ada.
Moment seru bersama keluarga ku setiap tahun nya, kita selalu heboh ketika memasak ketupat. Karena, semua nya mau ikut andil dalam pembuatan ketupat. Padahal sang ibu negara sebenarnya tidak ingin mengajak perintilan - perintilan nya itu. Terutama, bapak saya yang sangat amat bersemangat. Sampai - sampai mama saya ngomel karena melihat dapur sudah kaya kapal pecah.
Saya sendiri sangat senang memasuki beras - beras yang telah di cuci kedalam ketupat bersama mama dan bapak saya. Lalu, untuk jobdesk abang - abang saya menghidupkan kompor sumbu serta memanaskan air untuk merebus ketupat. Selain menghandle ketupat, mama saya juga membuat masakan lain nya seperti rendang, gulai opor, dan serundeng. Biasanya kami memasak ketupat selama seharian penuh.
Tapi, ada beberapa tantangan yang terjadi di dalam keluarga ketika menyiapkan sajian untuk idul fitri. Ketika memasak ketupat, kami biasanya menggunakan kompor sumbu yang memerlukan minyak sebagai bahan bakarnya. Namun, minyak tanah yang kami perlukan untuk menghidupi kompor tidak ada di daerah rumah saya. Jadi kita harus pergi ke tempat yang cukup jauh dari rumah.
Sedikit flashback dari saya, saya mengingat ramadan tahun 2021 adalah ramadan yang paling menyedihkan buat saya. Dikarenakan, 3 dari 5 anggota keluarga saya positif Covid - 19. Hanya saya dan abang pertama saya saja yang mendapatkan hasil negatif, dan sempat ada perselisihan kala itu. Karena hal itu, ketika menjelang Idul Fitri kita tiak sempat membuat sajian untuk lebaran Idul Fitri.
Tapi, meskipun situasinya sulit, kami tetap berusaha untuk merayakan Idul Fitri dengan cara yang sederhana. Kami memutuskan untuk memesan makanan dari luar, dan meskipun tidak sama dengan masakan rumahan yang biasanya kami buat, kami tetap bisa merasakan kebersamaan. Kami duduk bersama di meja makan, menikmati hidangan yang dipesan, sambil berbagi cerita dan tawa meski dengan kondisi yang tidak ideal. Momen itu mengajarkan kami bahwa kebersamaan lebih penting daripada sekadar makanan yang disajikan.
Setelah melewati masa-masa sulit itu, tahun ini kami kembali bersemangat untuk menyiapkan sajian Idul Fitri. Kami belajar dari pengalaman sebelumnya dan berusaha untuk lebih siap. Kami mulai mempersiapkan bahan-bahan jauh-jauh hari, dan kali ini, kami juga memanfaatkan teknologi. Kami mencari tahu di internet tentang cara membuat ketupat yang lebih praktis dan cepat. Siapa sangka, ada banyak tips dan trik yang bisa membantu kami menghemat waktu dan tenaga!
Saat hari H tiba, suasana di dapur kembali ramai. Semua anggota keluarga kembali berperan, dan kali ini kami lebih terorganisir. Abang-abang saya sudah siap dengan tugas masing-masing, dan kami bahkan membuat daftar belanja agar tidak ada yang terlewat. Meskipun ada sedikit drama saat salah satu dari kami lupa membeli bumbu penting, kami tetap bisa mengatasinya dengan cepat.