Mohon tunggu...
Putri NurRahmawati
Putri NurRahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar menulis

Mahasiswi Fakultas Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perubahan Sosial Masyakat dan Kaitannya dengan Ketahanan Pangan Rumah Tangga

21 Desember 2020   23:55 Diperbarui: 21 Desember 2020   23:57 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pandemi covid-19 yang menyebar di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 hingga saat ini masih belum mereda. Nyatanya kasus covid-19 setiap harinya mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang diperoleh dari laman resmi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional hingga saat ini pasien positif covid-19 telah mencapai angka 664930 dengan pasien yang telah sembuh sebesar 541811 dan total paseien yang meninggal adalah 19880. Upaya yang dapat dilakukan untuk menekan pertumbuhan pengidap covid-19 salah satunya adalah memenuhi kebutuhan nutrisi dari makanan sehat. Kebutuhan pangan merupakan hal yang paling mendasar bagi setiap individu. Hal tersebutlah yang menjadi alasan diperlukannya ketahanan pangan ditingkat rumah tangga.

            Menurut Purwanti (2010), yang dimaksud dengan ketahanan pangan adalah suatu kondisi dimana masyarakat memiliki akses penuh baik fisik dan ekonomi untuk memenuhi nutrisi makanan dan keamanan dalam menyediakan kebutuhan pangan di kehidupan yang sehat sesuai dengan nilai budaya setempat. Usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan dimasa pandemic seperti saat ini adalah dengan memanfaatkan lahan yang ada disekitar rumah untuk ditanami oleh komoditas pertanian. Saat ini banyak sekali metode tanam yang tidak membutuhkan lahan yang luas untuk memulai kegiatan pertanian, contohnya seperti hidroponik, akuaponik, penanaman dalam polybag, dan sebagainya. Bahkan saat ini telah banyak diperkenalkan vertical garden sebagai solusi ketahanan pangan didaerah perkotaan yang minim akan lahan pertanian.

            Menurut Desstya (2020), untuk mewujudkan ketahanan pangan ditingkat rumah tangga dapat dilakukan dengan akuaponik, hidroponik, dan penanaman dalam polybag. Jenis tanaman yang ditanampun juga beraneka ragam seperti bayam, seledri, sawi. Akuaponik adalah suatu metode yang menggabungkan antara akuakultur dan hidroponik dalam suatu sistem untuk mengoptimalkan air dan tempat. Jadi produk yang dihasilkan dari metode akuaponik adalah ikan yang dibudidayakan dan sayur yang ditanam. Kelebihan yang diperoleh dari sistem ini adalah dengan praktis dapat memenuhi ketahanan pangan rumah tangga yaitu berupa sayuran dan ikan sehingga nutrisi terpenuhi dengan baik. Metode hidroponik adalah metode penanaman menggunakan media air. Untuk melakukanya tidak membutuhkan banyak bahan, bahkan dapat memanfaatkan plastik yang ada dirumah. Kelebihan dari sistem ini adalah bahan yang dibutuhkan tidak mahal, dan dapat dilakukan di tempat yang terbatas. Penanaman dengan polybag sama halnya menanam di lahan akan tetapi ini hanya diganti didalam polybag yang ukurannya jauh lebih kecil dari lahan pertanian. Kelebihan dari metode ini adalah dapat dipraktekkan bahkan ditempat yang tidak terlalu luas.

            Menurut Taufik (2020), metode penanaman baik akuaponik, hidroponik, dan polybag bermanfaat bagi masyarakat. Masyarakat tidak perlu lagi pergi kepasar dan bertemu dengan banyak orang atau khawatir terpapar virus saat pergi keluar. Masyrakat telah memiliki tanamannya dan dapat memanennya secara mandiri. Jika hasil panen berlebih maka dapat dijual atapun dibagikan dengan tetangga yang ada disekitar rumah.

            Menurut Satori (2020), budidaya pertanian yang dilakukan dirumah dapat dilakukan dengan mudah dengan modal yang sedikit. Contohnya adalah budidaya ikan dengan hidroponik atau yang disebut dengan metode akuaponik. Metode akuaponik ini bisa dijalankan dengan menggunakan alat yang sederhana seperti menggunakan ember. Banyak sekali cara untuk mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga di masa pandemi, tergantung dari individu lebih nyaman menggunakan metode yang mana.

            Menurut Triandini (2020), tanaman yang dapat dibudidayakan untuk di rumah selain sayur-sayuran adalah tanaman toga. Tanaman toga adalah tanaman obat-obatan yang dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Contoh tanaman toga yang dapat dibudidayakan pada saat pandemi seperti jahe, kencur, sereh, dan sebagainya. Tanaman ini berguna dalam menjaga kesehatan tubuh terlebih lagi pada saat pandemic seperti saat ini.

            Menurut Zati (2020), untuk mengajak masyrakat bergabung dalam gerakan mewujudkan ketahanan pangan dalam rumah tangga masih perlu dilakukan pendekatan-pendekatan. Pendekatan tersebut dilakukan agar masyarakat lebih memahami kejadian saat ini dan betapa pentingnya kebutuhan pangan. Pendekatan yang dilakukan antara lain seperti edukasi pentingnya bahan pangan, komoditas apa saja yang dapat dibudidayakan di rumah dengan lahan terbatas, dan pelatihan pembibitan dan penanaman. Adanya pendekatan ini diharapkan masyarakat mampu memuhi kebutuhan pangan rumah tangga secara mandiri.

            Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa kebutuhan pangan merupakan hal yang mendasar bagi manusia. Terlebih lagi pada saat pandemic seperti saat ini. Cara untuk mewujudkanya salah satunya adalah dengan memanfaatkan lahan yang ada dirumah untuk melakukan kegiatan pertanian. Metode-metode yang dapat digunakan yaitu akuaponik, hidroponik, dan penanamandalam polybag. Kebutuhan pangan yang terpenuhi akan berdampak pula pada pemenuhan nutrisi dan kesehatan keluarga menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawati, Wahyu. 2020. Solusi Ketahanan Pangan Rumah Tangga Perkotaan Saat Pandemi Covid-19. Proceeding International Webinar Malay Local Wisdom in the period and After the Plague. 95-99.

Purwanti,Pudji. 2010. Model Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Skala Kecil dalam Mencapai Ketahanan Pangan. Malang: UB. Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun