Mohon tunggu...
Putri Nor Dina Harun
Putri Nor Dina Harun Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengalaman Menangani Siswa di Sekolah

21 September 2022   15:21 Diperbarui: 21 September 2022   15:27 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGALAMAN MENANGANI SISWA DI SEKOLAH

Menjadi seorang guru adalah cita-cita saya sedari kecil. Angan dan harapan ingin menjadi sesosok guru sangatlah terasa ketika saya melewati masa-masa sekolah sampai masuk ke Perguruan tinggi dan mengambil jurusan Pendidikan. Hingga selesai perguruan tinggi saya berniat melamar pekerjaan di salah satu sekolah yang berada di kampung halaman, Qadarullah saya di terima di salah satu sekolah dan akan memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi saya yaitu menjadi seorang "GURU".

Menjadi guru adalah kesempatan sekaligus tantangan saya untuk dapat berkontribusi mendukung perkembangan siswa. Itulah yang saya rasakan. saya Putri Nor Dina seorang pendidik di salah satu SMP Negeri tertua di Penajam Paser Utara yaitu SMP Negeri 1 PPU di sekolah inilah pengalaman saya dimulai.

Waktu menunjukkan pukul 07.30 pagi di Sekolah menengah Pertama (SMP Negeri 1) di Penajam Paser Utara. Terdengar bel berbunyi yang menandakan siswa- siswi SMPN 1 untuk masuk ke kelas dan akan di mulai pelajaran oleh bapak/ibu guru. Dengan tertib satu-persatu siswa menduduki kursi masing-masing dan menunggu pelajaran dimulai. Siswa dan siswi yang berjumah 32 orang setiap kelas yang semua hadir di dalam kelas.

Tidak lama kemudian saya mempersiapkan diri dan bergegas masuk ke dalam kelas untuk mengajarkan kepada siswa dan siswi saya mata pelajaran Bahasa Indonesia. " Selamat pagi bu!", ujar para siswa yang menyambut kedatangan saya. "Selamat pagi anak-anak hebat!", jawab saya dengan ceria. Langkah kecil saya perlahan-lahan menuju meja guru dan memulai mengecek daftar hadir siswa-siswi serta memulai menyampaikan materi. Wajah-wajah yang memancarkan semangat itu turut menumbuhkan semangat dalam diri saya. Wajah-wajah itu jugalah yang telah menjadi bagian dari keseharian saya selama hampir bertahun-tahun. Selain mengingat wajah setiap anak didik saya saya harus menghafalkan karakteristik siswa dan siswi saya masing-masing. "Karakteristik siswa dan siswi semua berbeda-beda tidak ada yang sama. Itulah tugas Kita sebagai pendidik harus memahami karakteristik tersebut". Kita juga tidak boleh memandang siswa sebagai anak yang bodoh karena setiap siswa pasti memiliki kelebihan masing-masing. Selain itu kita juga sebagai pendidik harus memahami bahwa setiap anak membutuhkan perhatian khusus sebagai pengganti orang tua di rumah.

Bermacam- macam karakter yang dimiliki siswa ada yang sulit diatur, ada yang mencari perhatian dengan mengganggu teman-temannya, atau sebaiknya ada yang pendiam tidak mau bersosialisasi dengan teman-temannya. Maka dari itu saya harus memiliki pendekatan khusus ketika mendapatkan siswa dan siswi tersebut.

Suatu hari saya mendapatkan siswa yang memiliki karakteristik yang sulit di atur didalam kelas siswa tersebut ketika saya masuk di kelasnya dia selalu mengganggu temannya, tidak bisa diam di tempat duduknya dan selalu mencari perhatian perhatian saya, Pendekatan saya ketika mendapati siswa yang sulit di atur dan sering mencari perhatian seperti itu adalah saya harus mendekatkan diri saya kepada siswa, mencari tahu masalah yang dihadapi siswa tersebut serta membantu menyelesaikan masalah siswa tersebut dengan cara mengarahkan ke hal-hal yang positif, mengajak siswa tersebut untuk berbuat hal yang baik setiap harinya dan terus menerus memantau keadaan sikapnya sampai siswa teersebut menyadari ada sikap yang kurang baik dari dirinya.  

Jadi pada dasarnya untuk menangani siswa kita harus mendekatkan diri pada siswa dan merubah diri kita menjadi sahabat siswa yang baik ketika siswa tersebut membutuhkan bantuan kita sebagai guru pelayan siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun