Mohon tunggu...
Putri Ninda Novianti
Putri Ninda Novianti Mohon Tunggu... create your own happiness🕊️

Semesta menginspirasi, manusia berimajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menelusuri Kosakata Geopolitik dalam Penerjemahan Berita Israel - Palestina

26 Maret 2025   14:20 Diperbarui: 26 Maret 2025   14:20 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketegangan antara Israel dan Palestina telah menjadi sorotan dunia selama beberapa dekade. Konflik ini memiliki akar sejarah yang panjang dan kompleks, yang mencakup aspek politik, agama, dan ekonomi. Sejak awal abad ke-20, wilayah Palestina telah menjadi arena persaingan antara berbagai kelompok, terutama setelah Deklarasi Balfour tahun 1917 yang mendukung pendirian negara Yahudi di tanah Palestina. Ketegangan semakin meningkat setelah berdirinya negara Israel pada tahun 1948, yang kemudian memicu serangkaian perang dan eksodus besar-besaran warga Palestina dari tanah mereka sendiri.

Kini, konflik ini tidak hanya menjadi isu regional, tetapi juga berdampak pada hubungan internasional. Negara-negara di Timur Tengah, seperti Yordania, Mesir, dan Iran, memiliki kepentingan dalam konflik ini, begitu pula negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang sering kali memiliki posisi yang berbeda dalam mendukung salah satu pihak. Selain itu, PBB dan berbagai organisasi internasional terus berupaya mencari solusi damai, meskipun belum ada langkah konkret yang dapat benar-benar mengakhiri konflik yang berkepanjangan ini.

Indonesia sendiri merupakan negara yang secara konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki kepentingan dalam melihat Palestina menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Oleh karena itu, pemberitaan mengenai ketegangan Israel dan Palestina sangat penting bagi masyarakat Indonesia agar dapat memahami konflik ini dengan perspektif yang lebih luas.

Dalam dunia jurnalistik, penerjemahan berita terkait konflik ini menjadi tantangan tersendiri. Aku baru saja menulis sebuah artikel berjudul ''Geopolitik Israel dan Palestina: Studi Kosakata Geopolitik dalam Penerjemahan Bebas pada Teks Berita Ketegangan Israel dan Palestina di Situs Al Jazeera''. Artikel ini membahas bagaimana kosakata geopolitik diterjemahkan dalam konteks berita dan bagaimana perbedaan pemilihan kata dapat memengaruhi pemahaman pembaca terhadap situasi yang terjadi.

Dalam artikel ini, aku meneliti bagaimana kata-kata tertentu dalam berita Al Jazeera diterjemahkan dan bagaimana penerjemah mengambil keputusan dalam menyampaikan makna tanpa mengubah konteks aslinya. Dalam dunia geopolitik, pilihan kata sangat krusial karena bisa membentuk opini publik. Misalnya, penggunaan istilah "militan" dibanding "pejuang" atau "pendudukan" dibanding "kontrol wilayah" bisa memberikan nuansa yang sangat berbeda terhadap persepsi pembaca.

Perbedaan istilah ini juga terlihat dalam penerjemahan berita yang dibuat oleh media-media Barat dibandingkan dengan media dari negara-negara Arab. Beberapa istilah yang digunakan dapat mencerminkan sudut pandang politik yang berbeda. Media Barat sering kali menggunakan istilah "clashes" atau "bentrokan" untuk menggambarkan serangan Israel terhadap warga Palestina, sementara media Arab lebih cenderung menggunakan istilah "agresi" atau "penindasan". Perbedaan ini menunjukkan betapa bahasa memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk cara kita memahami suatu peristiwa internasional.

Artikel ini berhasil dimuat di Jurnal Penerjemahan Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, yang menjadi salah satu pencapaian penting dalam eksplorasi penerjemahan berita konflik geopolitik. Aku berharap artikel ini bisa membantu pembaca memahami lebih dalam bagaimana bahasa bekerja dalam pemberitaan internasional, terutama terkait konflik yang sangat sensitif seperti Israel dan Palestina.

Bagi yang tertarik untuk membaca lebih lanjut, kalian bisa mengakses artikel selengkapnya di sini: https://lnkd.in/gBFHirTU.

Semoga tulisan ini bisa membuka perspektif baru tentang bagaimana penerjemahan memiliki peran besar dalam membentuk pemahaman kita terhadap isu-isu global. Jangan ragu untuk berdiskusi di kolom komentar!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun