Mohon tunggu...
Putri Ninda Novianti
Putri Ninda Novianti Mohon Tunggu... create your own happiness🕊️

Semesta menginspirasi, manusia berimajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kenapa Punggahan Selalu Identik dengan Makan Bersama?

28 Februari 2025   08:54 Diperbarui: 28 Februari 2025   08:54 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Menjelang bulan suci Ramadhan, ada satu tradisi yang selalu dinanti oleh banyak orang, yaitu punggahan. Tradisi ini menjadi momen spesial bagi masyarakat, terutama di Jawa, Sumatera, dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Yang menarik, punggahan hampir selalu identik dengan makan bersama. Kenapa bisa begitu? Apa sebenarnya makna di balik tradisi ini?

Asal-usul Punggahan

Punggahan berasal dari kata "unggah" dalam bahasa Jawa yang berarti naik atau meningkat. Secara filosofi, punggahan dimaknai sebagai persiapan diri untuk naik ke tingkatan spiritual yang lebih baik dalam menyambut bulan Ramadhan. Tradisi ini biasanya dilakukan beberapa hari sebelum puasa dimulai, sebagai bentuk persiapan fisik, mental, dan spiritual.

Di berbagai daerah, punggahan bisa berupa doa bersama, ziarah kubur, hingga berbagi makanan. Namun, yang paling menonjol adalah kebiasaan makan bersama keluarga, tetangga, atau kerabat. Kebiasaan ini sudah dilakukan turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari punggahan.

Kenapa Punggahan Selalu Identik dengan Makan Bersama?

Ada beberapa alasan kenapa makan bersama menjadi bagian penting dari punggahan:

1. Simbol Kebersamaan dan Silaturahmi

Punggahan adalah momen di mana keluarga besar atau komunitas berkumpul. Di tengah kesibukan masing-masing, momen ini menjadi kesempatan emas untuk bertemu, bercengkerama, dan mempererat tali silaturahmi. Makan bersama menciptakan suasana akrab dan hangat, yang mungkin jarang terjadi di hari-hari biasa.

2. Ungkapan Syukur Menjelang Ramadhan

Makan bersama saat punggahan juga merupakan bentuk rasa syukur. Menjelang bulan yang penuh berkah, masyarakat bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk berjumpa dengan Ramadhan, masih diberikan kesehatan, serta rezeki yang cukup untuk berbagi dengan orang-orang terdekat.

3. Tradisi Gotong Royong yang Mengakar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun