Mohon tunggu...
Putri Nur Hidayah
Putri Nur Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

^^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wetonan, Sebagai Perhitungan Ramalan dalam Budaya Jawa

25 Mei 2023   14:36 Diperbarui: 25 Mei 2023   14:40 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Putri Nur Hidayah (200904054) , Balqis Widya Ananta Agustien (200904116)

Dosen : Drs. Syahfruddin Pohan, M.si, Ph.D (Dosen Mata Kuliah Menulis Feature & Editorial)

Suku Jawa merupakan salah satu suku paling besar di Indonesia, berdasarkan data Sensus Penduduk BPS 2010. Selain memiliki populasi suku terbesar, suku Jawa juga dikenal akan adat istiadat dan budayanya yang beragam. Salah satunya neptu weton Jawa.

Weton selalu memiliki kaitan erat dengan neptu. Meskipun begitu, masih ada banyak orang yang tidak mengerti dan memahami tentang neptu maupun weton. Kedua hal tersebut, masih sering digunakan oleh masyarakat Jawa untuk melakukan perhitungan berbagai macam hal. Untuk mengetahui hal-hal tersebut, kita perlu mengetahui arti neptu Jawa itu sendiri dan bagaimana cara menghitungnya.

Apa itu Weton, Neptu Jawa dan Pasaran? 

Weton merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti hari kelahiran. Ada beberapa versi dalam perhitungan neptu weton Jawa, antara lain Pancasuda, Saptawara/Pancawara, dan Kamarokam. Leluhur suku jawa percaya bahwa hari dimana seorang anak dilahirkan akan membawa pengaruh pada sifat, karakter dan jalan hidup anak tersebut. Karena setiap orang sudah membawa peruntungannya masing-masing saat lahir ke dunia. Nasib dan peruntungan itu sendiri bisa diprediksi melalui weton kelahirannya.

Neptu Jawa sendiri merupakan nilai (angka) tertentu dari masing - masing hari (Senin - Minggu) atau dalam sepekan. Selain itu nilai dari hari pasaran dalam Jawa yaitu ada 5 hari dalam satu pekan.

Sumber Pribadi
Sumber Pribadi

Weton Jawa dihitung dengan menggabungkan hari dalam seminggu dengan lima hari pasaran Jawa. Selain Weton Jawa, Karakter dasar dari seseorang bisa diketahui lewat wuku hari dalam seminggu adalah Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Sementara hari pasaran Jawa ada lima, yaitu Pahing, Wage, Kliwon, Pon dan Legi. Saat seseorang bicara tentang weton, kita akan ditanya hari apa dia lahir, dan bertepatan hari pasaran apa dia lahir. Sehingga akan muncul keterangan weton Senin Pahing, Jumat Kliwon, Sabtu Kliwon, Sabtu Pon, dan seterusnya. Perputaran pasaran ini akan berulang setiap 35 hari, dimana setiap hari kelahiran memiliki pengaruh masing-masing dalam menentukan sifat, karakter serta nasib.

Fungsi dari weton ini sangatlah banyak, salah satunya untuk melihat ramalan jodoh karena sejak dahulu sistem penanggalan atau perhitungan neptu weton jawa sudah biasa digunakan oleh masyarakat jawa sendiri. Bukan hanya sebagai penanda hari lahir saja ataupun untuk menggambarkan sifat, karakter, dan nasib seseorang, melainkan bisa untuk menentukan masa tanam serta panen, meramal kecocokan jodoh, ataupun untuk meramalkan hari baik untuk berbagi tujuan tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun