Mohon tunggu...
Putri Nabila
Putri Nabila Mohon Tunggu... Lainnya - 🦄
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ma other side!✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perayaan Hut Ke-33: LPDS Menyelenggarakan Webinar Bertema Media dan Disabilitas

31 Juli 2021   23:53 Diperbarui: 1 Agustus 2021   00:31 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam rangka hut ke-33, Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) menyelenggarakan webinar bertemakan "Media dan Disabilitas" pada Jumat (23/7/2021). Webinar diselenggarakan melalui aplikasi Zoom dan streaming YouTube. 

Webinar tersebut turut mengundang pembicara kunci Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T. (diwakili oleh Dirjen Rehabilitasi Sosial - Harry Hikmat), dan Prof. DR. Ir. H Mohammad NUH, D.E.A (Ketua Dewan Pers), ada pula narasumber diantaranya seperti Wili Yatno (SME Channel Specialist Galeri Indonesia blibli), Cheta Nilawaty (Disabilitas Netra - Wartawan Tempo), Senny Marbun (Disabilitas Fisik - Ketua Umun Nasional Paralympic Committee of Indonesia), Nicky Clara (Disabilitas Fisik - Founder berdayabareng.com) sebagai pemateri yang akan disampaikan dibantu Moderator Cory Olivia (Tagar.id). 

Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat, menyampaikan tema webinar ini dapat menjadi salah satu upaya menghilangkan stigma negatif dan diskriminasi bagi penyandang disabilitas, selain itu dapat membantu mereka memenuhi hak atas informasi.

Ada sekitar 1,1 milyar atau sekitar 15% penyandang disabilitas dari populasi penduduk di Indonesia. Mohammad NUH memaparkan Negara dan masyarakat wajib berperan untuk memberi perhatian khusus kepada penyandang disabilitas. Negara wajib memberikan fasilitas agar mereka dapat mengeksplor bakat yang dimiliki sehingga memunculkan self confidence dan meminimalisir adanya stigma negatif yang disematkan kepada mereka.

Mohammad NUH mengatakan bahwa "media harus mempromosikan dan menumbuhkan kesadaran empati publik tentang penting dan mulianya perlindungan dalam memenuhi hak-hak masyarakat berkebutuhan khusus." 

Materi selanjutnya oleh Sapta Kunta Purnama menggantikan Senny Marbun yang berhalangan hadir menjelaskan mengenai 'Pengembanagan Atlet Disabilitas di Indonesia'.

Nicky Clara yang membagikan pengalamannya membangun disabilitas, menceritakan bahwa ini merupakan moment utama di media yang menjadi acuan informasi bagi khalayak. 

Cheta Nelawati wartawan Tempo yang juga penyandang disabilitas netra, menjadi nasarumber yang mengangkat tema 'Perspektif Media dan Disabilitas'. "Terminologi  penggunaan saat pembuatan konten media sangat penting, karena memberikan konsekuensi hukum bagi penyandang disabilitas yang diberitakan nantinya." ujar Cheta. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun