Selama hidup anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Interaksi dari kedua linmgkungan yang berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi kehidupan belajar anak didik. Keduanya mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap belajar anak didik di sekolah.
Lingkungan Alami
Lingkunan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup dan berusaha di dalamnya. Pencemaran lingkungan hidup merupakan malapetaka bagi anak didik yang hidup di dalamnya. Keadaan suhu dan kelembaban udara berpengaruh terhadap belajar anak didik di sekolah. Belajar pada udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar dalam keadaan udara yang panas dan pengap.
Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan sekolah yang di dalamnya dihiasi dengan tanaman/pepohonan yang dipelihara dengan baik. Apotik hidup mengelompokkan dengan baik dan rapi sebagai laboratorium alam bagi anak didik. Sejumlah kursi dan meja belajar teratur rapi yang ditempatkan di bawah pohon-pohon tertentu agar anak didik dapat belajar mandiri di luar kelas dan berinteraksi dengan lingkungan. Kesejukan membuat anak didik betah tinggal berlama-lama di dalamnya. Begitulah lingkungan sekolah yang dikendaki. Bukan lingkungan sekolah yang gersang, pengap, tandus, dan panas yang berkepanjangan.
Lingkungan Sosial Budaya
Sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma-norma sosial, susila, dan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Demikian juga halnya di sekolah. Peraturan dan tata tertib di sekoalh harus anak didik taati. Pelanggaran yang dilakukan  oleh anak didik akan dikenakan sanksi sesuai dengan jenis dan berat ringannya pelanggaran. Lahirnya peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur dan membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan belajar di sekolah.
Lingkungan sosial yang lebih mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri, sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.
Lingkungan sosial budaya di luar sekolah merupakan sisi kehidupan yang mendatangkan problem tersendiri bagi kehidupan anak didik di sekolah. Pembangunan gedung sekolah yang tak jauh dari hiruk pikuk lalu lintas menimbulkan kegaduhan suasana kelas. Pabrik-pabrik yang didirikan di sekitar sekolah dapat menimbulkan kebisingan di dalam kelas. Keramaian terdengar sayup-sayup oleh anak didik di dalam kelas. Bagaimana anak didik dapat berkonsentrasi dengan baik bila berbagai gangguan itu selalu terjadi di sekitar anak didik.
Secara psikologis manusia memiliki berbagai macam potensi aktualitas yang mendukung dan mempengaruhi peristiwa belajar siswa antara lain :
Intelegensi
Kemampuan dan kecakapan ini mencangkup kecakapan siswa menghadapi dan menyesuaikan diri dengan situasi yang ada secara cepat dan efektif, kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif dan kemampuan mengetahi relasi ( hubungan ) dan mengkajinya secara cepat. Potensi intelegensi sangat besar pengaruhya terhadap kualitas proses belajar siswa.