Mohon tunggu...
Putri Malinda Nurul Faizah
Putri Malinda Nurul Faizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki ketertarikan di dunia kepenulisan dan mesih terus ingin menggali potensi diri

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sederhana tapi Berharga Nyatanya

22 September 2022   09:54 Diperbarui: 22 September 2022   10:10 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Seringkali kita sebagai manusia tidak pernah menyadari sebesar apa pengaruh perbuatan kita pada orang lain. Apapun itu, hal ini bisa saja sering terjadi.

Hari itu, tidak pernah terbayangkan dalam hidupku bahwa tindakanku dengan memeluk dan menenangkannya bisa seberpengaruh itu dalam perjalanan hidup sahabatku, iya, dia yang hendak ku ceritakan ini.

Siang itu sedikit berbeda, ruang kelas hening. Tapi semua orang tau, jika suasananya sedang tidak baik baik saja. Satu orang tersudutkan, dan dua-tiga orang lainnya melakukan pembelaan untuk menyelamatkan dirinya sendiri.

Panutan kami yang harusnya bisa menjadi penengah, juga turut serta kalut rupanya. Si yang tersudutkan menjelaskan kesalahpahaman dengan berderai derai air matanya, tapi ternyata rasa sakit dari ucapan setiap orang di hari itu membuat bibirnya kelu, tak sanggup lagi ia menjelaskan kebenarannya.

"Kamu egois" kamu ini kamu itu, kenapa tidak begini kenapa tidak begitu. Terus saja diulang kalimat-kalimat menyudutkan itu.

Saat itu yang kupikirkan hanya, kenapa mereka seperti ini? si yang tersudutkan sudah berusaha menjelaskan, kenapa masih disudutkan? Akhirnya ku peluk dia, menangis kencang dia dalam rengkuhku, ku bantu jelaskan pada mereka semua tapi ternyata mereka tetap abai.

Tak bisa berbuat banyak, aku hanya bisa memeluk dan menenangkan "Si yang tersudutkan" karena mereka memilih untuk tidak memercayai penjelasan kami.

Tahun berlalu, orang yang kupeluk saat itu selalu datang padaku dan tak sekali dua kali mengucapkan terima kasihnya padaku atas kejadian hari itu. Aku yang hanya memeluknya ternyata bukan sekedar 'hanya' baginya. Aku tak pernah menyangka kejadian itu benar-benar membekas dalam perjalanan hidupnya dan akan selalu menjadi kenangan buruk saat tiba-tiba terlintas ingatannya.

Sederhana memang, tapi berharga nyatanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun