Dalam menyajikan sebuah berita, tentu saja banyak tantangan yang dihadapi oleh jurnalisme multimedia.
Untuk memproduksi sebuah berita mereka harus menampilkan minimal tiga format berita dalam satu situs berita.
Hal ini membuat jurnalis diharuskan untuk bekerja sama dengan orang lain yang ahli dalam bidang-bidang tertentu.
Contonya untuk menampilkan sebuah infografis yang menarik dan mudah dipahami oleh pembacanya dibutuhkan seseorang yang ahli dalam bidang desain grafi dan copywriter.
Jurnalisme Multimedia
Jurnalisme multimedia merupakan praktik jurnalisme yang menggabungkan tiga atau lebih format konten dalam sebuah platform berita.
Pavlik menjabarkan empat cara media baru mengubah pola jurnalisme sebagai berikut,
1. Sifat konten berita
Media baru memampukan jurnalis memproduksi sebuah berita dengan teknik bercerita. Dimana audiens akan dilibatkan dalam sebuah pemaparan informasi yang lebih kontekstual.
Untuk mencapai hal tersebut, jurnalis akan memproduksi berita dalam berbagai bentuk mencakup audio, gambar, video, teks, grafis.
Selain itu, dalam sebuah portal berita kita dapat melihat berita baru dipublikasikan dengan kurun waktu yang lebih cepat jika dibandingkan dengan berita di televisi.
2. Peralatan produksi
Peralatan digital yang digunakan seorang jurnalis semakin portable, murah dan kuat. Hal ini tentu saja sangat membantu jurnalis dalam mencari sumber-sumber yang beragam, memeriksa fakta hingga memenuhi tenggat waktu publikasi berita.
3. Implikasi struktural baru
Media online memberi ruang fleksibel kepada platform berita.
4. Hubungan  yang terjadi antara orang yang di dalam sebuah organisasi jurnalisme, dengan audiens dan narasumber dibentuk kembali.