Mohon tunggu...
Putri Kinasih Mardiana Nastiti
Putri Kinasih Mardiana Nastiti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota - Universitas Jember

Halo! Nama saya putri kinasih. Saya seorang mahasiswa aktif dari prodi perencanaan wilayah dan kota fakultas teknik universitas jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Penanggulan Dampak Inflasi Pasca Lonjakan BBM

22 September 2022   04:52 Diperbarui: 22 September 2022   04:57 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jember -  dampak akibat inflasi berkelanjutan masih kian terasa di kalangan masyarakat, terlebih setelah terjadinya kenaikan harga BBM beberapa hari yang lalu, tepatnya semenjak peresmian kenaikan harga BBM pada hari sabtu (3/9).

Perlu diketahui, bahwasanya kenaikan harga BBM ini dikarenakan oleh kelebihan pengguna pertalite dan solar bersubsidi dari anggaran yang ditetapkan pemerintah. Adanya BBM bersubsidi sendiri ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, namun nyatanya kebanyakan pengguna BBM subsidi merupakan golongan orang orang yang cukup mampu atau terjadi penyalahgunaan pada BBM bersubsidi.

Negara sendiri menyisihkan Sebagian besar uang negara untuk mendahulukan kepentingan dan kebutuhan masyarakat kurang mampu, yang kebanyakan digunakan pada BBM bersubsidi, sebanyak 502,4 triliun, nominal tersebut juga telah disebutkan pada perpres 98 tahun 2022. Namun, menanggapi keputusan presiden Indonesia, Joko Widodo mengenai kenaikan harga BBM, Menteri keuangan juga mejelaskan bagaimana pengguna BBM bersubsidi yang melebihi dari kuota.

"Dengan konsumsi Pertalite dan Solar Subsidi yang melebihi kuota, anggaran subsidi dan kompensasi BBM diperkirakan melewati Rp 502,4 triliun," kata Sri Mulyani, dalam unggahan di akun Instagram resminya, dikutip Minggu (4/9/2022).

"Hingga saat ini, kami terus memantau pergerakan harga ICP. Karena harga rata-rata ICP hingga Juli US$104,9/barrel, jika harga ICP turun US$90/barrel Agustus-Desember 2022, maka harga rata-rata satu tahun ICP Indonesia adalah US$99/barrel. Kalaupun harga ICP turun hingga di bawah US$90/barrel, maka rata-rata ICP Indonesia setahun masih US$97/barrel."

"Apabila harga rata-rata ICP setahun masih di atas US$100/barrel, total subsidi BBM masih akan mencapai Rp 649 triliun," ungkapnya.

Sehingga, pemerintah mengambil Langkah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, terbukti, bahwasanya terjadi peningkatan inflasi semenjak peresmian kenaikan harga BBM. Asian Development Bank (ADB) sendiri mengungkapkan bahwa kemungkinan rata rata kenaikan inflasi tahun 2022 akan menjadi 4,6% dari capaian tahun sebelumnya yakni 3,6%. Hal ini diungkapkan pula oleh ekonom senior ADB untuk Indonesia, Henry Ma bahwasanya kenaikan inflasi ini akan terus menjadi Selma bulan September hingga November.

"Akan ada lonjakan inflasi karena kenaikan harga BBM di bulan September 2022. Kami memperkirakan dampaknya akan terasa selama tiga bulan, yaitu September, Oktober, dan November 2022," ujarnya.

Tentu saja, pemerintah tidak tinggal diam selama terjadi permasalahan yang diakibatkan oleh kenaikan harga BBM ini, pemerintah punmengadakan berbagai program bantuan sosial untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Adanya kegiatan ini diharapkan dapat mengupayakan penurunan angka kemiskinan.

Seperti contohnya, kedatangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Kabupaten Jember. Tujuan kedatngan Khofifah sendiri untuk meringankan beban masyarakat Jember yang terdampak akibat naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).

Gubernur Jawa Timur sendiri juga mengungkapkan mengenai program yang mereka laksanakan, pihaknya hadir dengan misi melaksanakan program pengendalian dampak inflasi dan kenaikan harga BBM. Beliau juga menyebutkan mengenai jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk program ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun