Mohon tunggu...
Putri Hanny FPD
Putri Hanny FPD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akuntansi

Student of Mercu Buana University - 43219010165 (Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB 2_Teori Akuntansi Pendekatan Semiotika Charles Sandres Peirce

24 Mei 2022   04:02 Diperbarui: 24 Mei 2022   04:04 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Contoh Semiotik

Teori semiotik

Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda-tanda. Dalam kajian semiotika menganggap bahwa fenomena sosial dalam masyarakat dan budaya adalah tanda, semiotika mempelajari sistem, aturan, dan konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut memiliki makna. Kajian semiotika ada dalam dua paradigma, yaitu paradigma konstruktif dan paradigma kritis.

Secara etimologis, semiotika berasal dari kata Yunani simeon yang berarti "tanda". Secara terminologi, semiotika dapat didefinisikan sebagai studi tentang berbagai objek, dan peristiwa antarbudaya dapat didefinisikan sebagai tanda. Van Zoest (dalam Sobur, 2001, hlm. 96) mendefinisikan semiotika sebagai "ilmu tentang tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya: cara tanda itu berfungsi, hubungannya dengan kata lain, penyampaiannya, dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya".

Pateda (2001, p. 29) mengungkapkan bahwa setidaknya ada sembilan macam semiotika, yaitu:

a) Semiotika analitik, yaitu semiotika yang menganalisis sistem tanda. Pierce menyatakan bahwa semiotika memiliki objek tanda dan penganalisisnya menjadi ide, objek, dan makna. Ide dapat diasosiasikan sebagai simbol, sedangkan makna adalah bobot yang terkandung dalam simbol yang merujuk pada objek tertentu.

b) Semiotika deskriptif, yaitu semiotika yang memperhatikan sistem tanda yang dapat dialami sekarang, walaupun ada tanda-tanda yang selalu hadir saat ini. Misalnya langit mendung menandakan sebentar lagi akan turun hujan, dari dulu sampai sekarang tetap seperti itu. Begitu juga jika ombak di tengah laut memutih, itu menandakan laut memiliki ombak yang besar. Namun, dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, banyak tanda yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

c) Semiotika fauna (zoo semiotics), yaitu semiotika yang memberikan perhatian khusus pada semiotika yang dihasilkan oleh hewan. Hewan biasanya menghasilkan tanda-tanda berkomunikasi satu sama lain, tetapi mereka sering menghasilkan tanda-tanda yang dapat diinterpretasikan oleh manusia. Misalnya, gonggongan ayam jantan  menunjukkan bahwa ayam betina telah bertelur atau dia takut akan sesuatu. ciri ciri yang diperoleh dari hewan tersebut berhasil menarik perhatian orang-orang yang bekerja di bidang semiotika fauna.

d) Semiotika kultural, yaitu semiotika yang secara khusus mengkaji sistem simbolik yang berlaku pada suatu budaya tertentu. Masyarakat sebagai entitas sosial dikenal memiliki sistem budaya tertentu yang telah dilestarikan dan dihormati secara turun-temurun. Kebudayaan yang terdapat dalam suatu masyarakat yang juga merupakan suatu sistem mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan masyarakat lainnya.

e) Semiotika naratif, yaitu semiotika yang mengkaji sistem tanda dalam narasi berupa mitos dan cerita lisan (folklore). Diketahui bahwa mitos dan cerita lisan, beberapa di antaranya memiliki nilai budaya yang tinggi.

f) Semiotika natural, yaitu semiotika yang khusus mengkaji sistem tanda yang dihasilkan oleh alam. Air sungai yang keruh menandakan telah turun hujan di hulu, dan daun-daun pohon yang menguning telah tumbang. Alam yang tidak bersahabat dengan manusia, seperti banjir atau tanah longsor, justru memberi tanda kepada manusia bahwa manusia telah merusak alam.

g) Semiotika normatif, yaitu semiotika yang secara khusus mengkaji sistem tanda yang dibuat oleh manusia berupa norma, seperti rambu lalu lintas. Di dalam ruang kereta api, seringkali terdapat tanda-tanda larangan merokok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun