Sekarang ini, hampir semua anak kenal game. Dari yang sekadar main saat waktu luang, sampai yang nggak bisa lepas dari HP seharian. Kalau sudah seperti itu, kita sebagai orang tua wajib waspada. Bisa jadi anak sudah masuk tahap kecanduan game.
Masalahnya, banyak dari kita masih menganggap ini hal sepele. Padahal, dampaknya bisa besar---bukan cuma buat kesehatan, tapi juga buat tumbuh kembang anak secara keseluruhan.
Awalnya mungkin hanya hiburan. Tapi lama-lama, game bisa jadi pelarian. Anak yang tadinya aktif dan ceria, bisa berubah jadi pendiam, sulit diatur, bahkan gampang marah kalau disuruh berhenti main.
Mereka lebih nyaman dengan dunia virtual, ketimbang ngobrol sama orang tua atau main di luar rumah. Kalau dibiarkan, ini bisa mengganggu perkembangan sosial dan emosional anak.
Dampak Kecanduan Game yang Sering Diabaikan
1. Gangguan Sosial
Anak jadi kurang peka terhadap lingkungan sekitar. Mereka malas bersosialisasi, dan lebih nyaman di balik layar. Ini bisa bikin kemampuan komunikasi dan empatinya lemah.
2. Prestasi Sekolah Menurun
Banyak orang tua baru sadar setelah nilai anak mulai jeblok. Belajar jadi nggak fokus, tugas sering terlambat, dan motivasi menurun karena pikirannya selalu tertuju ke game.
3. Masalah Kesehatan
Kurang tidur, mata cepat lelah, postur tubuh jadi buruk karena duduk terlalu lama. Bahkan, ada anak yang sampai lupa makan atau mandi gara-gara keasyikan main game.
4. Emosi Tidak Stabil
Anak yang kecanduan game cenderung lebih mudah marah, gelisah, dan emosional---apalagi saat dilarang main. Ini karena otaknya terbiasa dengan stimulasi tinggi dari game.
Peran Orang Tua: Kunci dari Segalanya