Mohon tunggu...
Putri Elisa
Putri Elisa Mohon Tunggu... Mahasiswa IAI An-Nadwah Kuala Tungkal

Hidup adalah kumpulan cerita

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Anak Kecanduan Game? Ini Bahaya Bagi Tumbuh Kembang Mereka

11 Mei 2025   12:25 Diperbarui: 11 Mei 2025   12:18 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Sekarang ini, hampir semua anak kenal game. Dari yang sekadar main saat waktu luang, sampai yang nggak bisa lepas dari HP seharian. Kalau sudah seperti itu, kita sebagai orang tua wajib waspada. Bisa jadi anak sudah masuk tahap kecanduan game.

Masalahnya, banyak dari kita masih menganggap ini hal sepele. Padahal, dampaknya bisa besar---bukan cuma buat kesehatan, tapi juga buat tumbuh kembang anak secara keseluruhan.

Game Jadi Dunia Utama Anak

Awalnya mungkin hanya hiburan. Tapi lama-lama, game bisa jadi pelarian. Anak yang tadinya aktif dan ceria, bisa berubah jadi pendiam, sulit diatur, bahkan gampang marah kalau disuruh berhenti main.

Mereka lebih nyaman dengan dunia virtual, ketimbang ngobrol sama orang tua atau main di luar rumah. Kalau dibiarkan, ini bisa mengganggu perkembangan sosial dan emosional anak.

Dampak Kecanduan Game yang Sering Diabaikan

1. Gangguan Sosial
Anak jadi kurang peka terhadap lingkungan sekitar. Mereka malas bersosialisasi, dan lebih nyaman di balik layar. Ini bisa bikin kemampuan komunikasi dan empatinya lemah.

2. Prestasi Sekolah Menurun
Banyak orang tua baru sadar setelah nilai anak mulai jeblok. Belajar jadi nggak fokus, tugas sering terlambat, dan motivasi menurun karena pikirannya selalu tertuju ke game.

3. Masalah Kesehatan
Kurang tidur, mata cepat lelah, postur tubuh jadi buruk karena duduk terlalu lama. Bahkan, ada anak yang sampai lupa makan atau mandi gara-gara keasyikan main game.

4. Emosi Tidak Stabil
Anak yang kecanduan game cenderung lebih mudah marah, gelisah, dan emosional---apalagi saat dilarang main. Ini karena otaknya terbiasa dengan stimulasi tinggi dari game.

Peran Orang Tua: Kunci dari Segalanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun