Menikmati gorengan di kala pagi saat senggang, memang paling maknyus.. Apalagi saat cuaca mendung, dan dingin.
Rasanya makin mantap ditemani secangkir kopi atau teh hangat. Sambil memandang bunga ataupun pepohonan di teras rumah atau tempat lain yang menyenangkan, di manapun Anda berada.Â
Karena cita rasanya yang enak, saat menyantap gorengan ini. Maka gorengan sering kali dianggap sebagai makanan sejuta umat. Apalagi mudah ditemukan di banyak tempat.
Menurut saya, sensasi makan gorengan hangat yang masih kriuk. Di tempat yang disukai, terutama dengan orang yang dikasihi. Sangat menentramkan hati, cocok untuk memperbaiki mood. Sehingga siap menjalani hari dengan lebih semangat dan ceria.
Terlepas dari perhitungan kalori yang ada dalam gorengan, 55-150kkal. Jumlah kalori ini dapat berbeda-beda, tergantung jenis gorengan, banyaknya tepung, minyak yang diserap serta isi gorengan.
Jaman dahulu, entah mengapa tradisi menikmati gorengan ini rasanya enak sekali. Tanpa rasa takut akan kolestrol seperti sekarang.
Mungkin karena belum banyaknya perkembangan ilmu pengetahuan. Yang meneliti tentang penyakit jantung dan turunannya.Â
Sehingga proses oksidasi dari pemanasan tinggi saat menggoreng. Tidak dikenal oleh masyarakat luas.
Atau mungkinkah juga karena dahulu, gorengan dimakan hanya sewaktu-waktu saja, tak berlebihan ya?
Sensasi menyeruput kopi, teh dan makan gorengan di pagi hari ini terkadang merupakan tradisi yang banyak dilakukan di Indonesia. Terasa nikmat dan sangat praktis untuk sarapan, ataupun cemilan saat waktu luang.