3. Gangguan saat di Rumah
Jika di sekolah atau universitas para pelajar akan bisa dengan tenang dan kondusif melangsung pembelajaran mereka, hal ini akan berbeda jika pembelajaran dilangsungkan di rumah.Â
Ketika dirumah, gangguan akan cenderung sering terjadi sehingga membuat pelajar hilang konsentrasi atau bahkan menjadi malas belajar karena tidak semua pelajar memiliki kondisi rumah atau lingkungan rumah yang dapat mendukung proses pembelajaran.Â
4. Gaptek atau Kurang Mengerti Teknologi Digital
Jika teknologi digital bisa dengan mudah di akses oleh anak muda di zaman sekarang, tetapi tak membuat hal tersebut menjadikan semua orang mengerti karena masih banyak orang yang masih belum paham betul akan teknologi digital dan bagaimana cara menggunakannya.Â
Tentu saja saat pembelajaran online dilaksanakan untuk pertama kali, masih banyak guru atau orang tua yang rupanya tidak mengerti bagaimana cara menggunakan aplikasi seperti video conference hingga Google Classroom yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran yang akan menyebabkan pembelajaran tidak maksimal.Â
5. Sulit untuk Interaktif
Meskipun hal ini bisa dijumpai saat pembelajaran offline, tetapi saat pembelajaran online semakin membuat para pelajar sulit untuk interaktif. mereka cenderung diam saat tidak mengerti akan materi yang disampaikan oleh para pengajar atau bahkan masalah seperti ini akan muncul ketika seorang pengajar hanya memberikan materi tertulis tanpa membuka kesempatan bagi muridnya untuk bertanya.
6. Siswa Tidak Serius dan Bermain-main
Banyak sekali kita dapati para pelajar yang tidak serius dan hanya bermain-main saat pembelajaran yang dilakukan melalui video conference. bahkan untuk kebanyakan kasusnya, mereka mematikan kamera mereka sehingga pengajar tidak bisa secara penuh mengawasi mereka. Disinilah dibutuhkannya kontribusi dari para orang tua untuk memantau anak-anak mereka agar mengikuti proses pembelajaran dengan serius dan benar.
7. Tidak Memiliki Perangkat
