Pendidikan merupakan indikator paling penting dalam proses pertumbuhan suatu bangsa. Maju atau tidaknya sebuah negara dapat diukur dari sumber daya manusianya (SDM). Berkualitas atau tidaknya SDM pun dapat didasarkan pada pendidikan yang dijalani oleh tiap-tiap SDM tersebut. Semakin berkualitas pendidikan yang dijalani, maka akan semakin berkualitas pula SDM yang dihasilkan. Oleh karena itu, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berupaya untuk membantu mengembangkan tingkat kualitas pendidikan bangsa melalui program KKN Tematik UPI 2022 dengan tema "Desa Peduli Pendidikan" (salah satu ragam tema dari Suistainable Development Goals atau SDG's Desa) dan programnya yang bernama "Pendidikan Sepanjang Hayat".
Seperti yang diketahui, pemerintah Indonesia mewajibkan pendidikan 12 tahun bagi warganya. Tentunya hal ini dihitung dari mulai SD kelas 1 sampai dengan SMA/SMK kelas 3. Namun alangkah baiknya jika para orangtua mendidik anaknya terlebih dahulu di rumah sebelum mendaftarkan anaknya ke Sekolah Dasar (SD). Adapun opsi selain mendidik anak di rumah, yaitu dengan cara mendaftarkan anak ke Taman Kanak-Kanak (TK) ataupun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dengan begitu, anak akan memiliki beberapa bekal ilmu yang memadai untuk masuk ke jenjang SD.
Oleh karena itu, KKN UPI kelompok 47 memutuskan untuk masuk ke ruang pendidikan sebelum SD, yaitu TK atau PAUD dan setaranya. Salah satu jenjang pendidikan TK/PAUD yang menjadi target program kelompok 47 adalah "KOBER PERMATA HATI" yang berada di Jl Babakan Ciparay, Gg H. Zakaria RT 10 RW 01 Kel. Sukahaji Kec. Babakan Ciparay.
Kami melakukan sosialisasi, edukasi, pendampingan, dan pendataan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Termasuk pada kegiatan CALISTUNG (Membaca Menulis dan Berhitung) yang dilaksanakan pada pagi dan siang setiap harinya selama satu bulan kepada 75 siswa yang dibagi menjadi tiga kelas kelas, yaitu bulan, bintang dan matahari.
"Kurikulum PAUD lebih ke melatih anak dari segi motorik, kognitif, sosial emosional, dan bahasa. Cara mengajar pun harus semenarik mungkin agar anak bisa nyaman dan terlihat senang bukan tertekan dengan pelajaran... Makanya anak PAUD itu belajar sambil bermain.
Sebenarnya didalam kurikulum PAUD anak tidak diajarkan untuk di ajarkan calistung namun sebagian besar banyak orang tua yang menginginkan anaknya untuk bisa calistung sehingga anak masuk SD sudah siap dan sudah bisa metode calistung..." Â -Bu Rifda, Kepala Sekolah KOBER PERMATA HATI.
Pengakuan Bu Rifda tersebut sebagai Kepala Sekolah dari KOBER PERMATA HATI membuat kami terdongkrak untuk ikut terjun bersama-sama membantu anak-anak PAUD dalam proses pengajaran CALISTUNG. Tentunya pengajaran yang dilakukan memakai metode yang mudah dan menyenangkan, juga disukai oleh anak.
Pembelajaran CALISTUNG dilakukan di awal jam pelajaran sebelum memasuki kelas. KKN UPI kelompok 47 mendampingi anak-anak PAUD untuk berhitung dari 1 sampai 30 sembari menyanyi. Tak lupa kami sisipkan gerakan tangan yang beragam dan juga beberapa nada yang dihasilkan dari alat musik (genjring).