a. filsafat idealisme dan filosofi tokoh filsafat idealisme dalam filsafat pendidikan
Filsafat pendidikan idealisme adalah suatu aliran filsafat yang berupa bahwa pengetahuan dan kebenaran itu yang paling tertinggi adalah ide dari orang tersendiri bukan ide cari orang lain.Â
Jadi, dalam konteks pendidikan ini mencita citakan pemikiran. Secara kelembagaan insitusional maka pendidikan akan di dokumentasi oleh fakultas atau lulusan filsafat dan pemikiran pendidikan.
Aliran idealisme ini menggunakan evaluasi esai,karena esai ini sangat efektif dalam proses belajar dan juga dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengerjakan soal.
Jadi, dapat disimpulkan aliran idealisme merupakan  suatu aliran mengedepankan akal pikiran manusia sehingga manusia itu bisa terwujud atas dasar pemikiran manusia sendiri jadi, bukan pemikiran dari makhluk lainya apalagi makhluk gaib.
b. Filosofi tokoh filsafat pendidikan idealisme :
1. Plato ( 427-374 SM )
Plato ini seseorang pria kelahiran darikeluarga dari aristokrasi .aliran idealisme sendiri dalam pengetahun perpendapat bahwasanya pengetahuan itu tidak dapat diperoleh melalui panca indra karena dunia itu maya ,menyamping dari kenyataan hal ini dikemukakan oleh sih plato bahwasanya kita tidak memiliki pengetahuan sejati kalau kita itu dilihat dari segala sesuatu yang dapat berubah contohnya busa sabun , pertamanya itu bia mengempal banyak busa lama2 bakalan hilang  Cuma jadi  bekas air  ditangan kita nah, panca indra yang awalnya menggempal jadi Cuma sisa air.
Didalam tujuan pendidikan palto ini mengemukakan bahwasanya pendidikan itu harus membentuk watak dan karakter siswa bagaimana cranya menjad manusia i produktif, kereatif  melalui ide2 nya ,maka dari itu siswa disini diberi kebebasan untuk mengembangkan bakat potensinya dan guru disini menjadi teaching of control dimana membimbing dan mengarahkan siswa kearah yang progresifÂ
isi metode yang digunakan plato ada 2, metode untuk tingkatan dasar  dan metode untuk tingkatan atas , metode tingkatan dasar itu bisa menggunakan metode bermain dimana ssiswa itu diharapkan mampu berkreatifitas dengan ide2 nya bagaimanaa caraanya bermain peran , dalam hal ini biasa ddigunakan anak2 untuk bermain sekolah dasar.
sedangkan metode yang digunakan untuk anak tingkat atas itu metode dialtika yaaitu metode dimaana mahasiswa itu berfikir kritis dalam memecahkan sebuah masalah dia dituntut menjadi paun sloving , jadi diharapkan dapat mengembangkan pembuah ide menjadi konsep dasar yang lebih universal.
2. Â Al-Ghozali