Menurut Agus Comte positivistik harus bersifat Empiris, Realistik, dan Aktual.
B. Metode FenomonologisÂ
Fenomonologis ini berasal dari bahasa yunani phainomenon dan logos, phainomenon berarti tampak dan phainen berarti memperlihatkan sedangkan logis berarti kata, ucapan, rasio, dan pertimbangan.Â
Fenomenologis merupakan metode dan filsafat. Sebagai metode fenomonologi membetangkan langkah-langkah yang harus diambil sehingga kita sampai pada fase fenomena yang murni, fenomenologis mempelajari dan melukiskan ciri-ciri intrinstik kepada kesadaran. Â
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Fenomenologis merupakan suatu kajian terhadap fenomena yang nampak dalam kesadaran kita dan kita bisa melihat secara indrawi dan itu kejadianya secara nyata dan tidak rekayasa.Â
C. Â Metode KritisÂ
Metide kritis ini bersifat praktis dan dijalankan dalam percakapan-percakapan, menurut Socrates, Socrates tidak memiliki fakta-fakta melainkan ia menganalisis dari berbagai aturan-aturan dan pendapat dari kebanyakan orang, Â metode Socrates biasanya disebut metode diarektika dimana ia menggunakan metode wawancara atau dialog yang mempunyai peranan haqiqi didalamnya.Â
Jadi, Â intinya dari metode kritis ini setiap orang mempunyai metide tertentu atau pendapat tertentu yang tidak bisa diganggu gugat oleh seseorang karena ia memiliki keyakinan dalam dirinya.Â