Mohon tunggu...
Putri Ayu Nurjanah
Putri Ayu Nurjanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Tim KKN II Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Unik! Lem dari Limbah Styrofoam

6 Agustus 2021   02:00 Diperbarui: 6 Agustus 2021   02:01 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Lem dari limbah styrofoam/dokpri

Semarang (06/08) -  Topik lingkungan menjadi isu yang tidak ada henti nya diperbincangkan, terlebih berbagai fenomena yang terjadi saat ini, menjadikan alarm tersendiri bagi makhluk hidup yang tinggal didalamnya, khususnya kita sebagai manusia yang memiliki akal dan kecerdasan. 

Salah satu permasalahan lingkungan yang masih hangat dalam perbincangan serta mengintai keselamatan yakni pemanasan global ( Global Warming ). Seperti namanya, pemanasan global terjadi karena adanya kenaikan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan. 

Salah satu penyebabnya yakni menipisnya lapisan ozon yang menyebabkan sinar matahari tidak ter-filter dari radiasi sinar ultra violet. 

Padahal lapisan ozon sendiri merupakan lapisan yang terletak di antara lapisan Statosphere dengan lapisan Troposphere dengan ketinggian 10 - 40 km diatas permukaan laut dan dipercaya sebagai lapisan pelindung sinar ultra violet agar tid`ak langsung sampai ke bumi. 

Sinar ultra violet sendiri dikenal memiliki dampak yang berbahaya bagi manusia, lingkungan dan makhluk hidup lainnya. Penipisan lapisan ozon ini salah satunya diakibatkan oleh menumpuknya gas CFC (Chloro Fluoro Carbon) pada atmosfer bumi. 

Pada lapisan atmosfer yang tinggi, CFC akan menghasilkan radikal-radikal bebas klorin. 

Radikal-radikal inilah yang merusak lapisan ozon. Gas CFC ini banyak digunakan pada produksi instalasi AC (Air Conditioner), kulkas, parfume, hair spray, serta pembuatan kemasan makanan minuman yakni styrofoam. 

Styrofoam merupakan bahan plastik yang memiliki kerapatan rendah, bobot ringan, dan terdapat ruang antar butiran yang berisi udara yang tidak dapat menghantar panas. 

Hal inilah yang menjadikan styrofoam diminati para pelaku usaha untuk menggunakannya sebagai kemasan makanan, khususnya para pelaku usaha di wilayah RW 03 Kelurahan Tembalang. 

Disamping kelebihannya sebagai insulator panas yang baik, rupanya terdapat pula berbagai ancaman bahaya dari penggunaan styrofoam. 

Bukan hanya ancaman untuk tubuh manusia, namun juga lingkungan. Dimana zat-zat kimia berbahaya penyusun styrofoam akan bereaksi ketika bercampur makanan dengan suhu panas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun