Mohon tunggu...
Putri Aprilita
Putri Aprilita Mohon Tunggu... Duta Besar - Mahasiswa USR

Public Administration

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kepemimpinan dan Persatuan Indonesia

22 November 2019   19:53 Diperbarui: 22 November 2019   20:01 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemimpin dan kepemimpinan, dua kata yang selalu menjadi topik pembahasan terhangat di semua lapisan masyarakat. Seperti hal nya Indonesia, sebuah negeri dengan jumlah penduduk terpadat ke empat di dunia, tentunya sudah tak asing dengan hiruk pikuk kepemimpinan. Baik dari akademika elit maupun masyarakat awam politik pun pasti pernah membahas kepemimpinan atau bahkan berpartisipasi dalam politik dan kepemimpinan.

Jika kita mengulik kembali perihal kepemimpinan, sebenarnya diri kita sendiri pun adalah seorang pemimpin, dan tak muluk-muluk kita pun pasti mendambakan sosok pemimpin baik yang dapat bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya. Setiap orang bisa menjadi pemimpin, akan tetapi tidak semua orang berpotensi menjadi pemimpin yang amanah.

Oleh karena itu setiap pemimpin akan selalu memikul harapan dari rakyat yang dipimpinnya. Dan seorang pemimpin haruslah menjaga amanah yang diberikan kepadanya. Hal ini menunjukkan bahwa peran dan tanggungjawab seorang pemimpin itu amatlah besar.

Yang menjadi pertanyaannya, apakah amanah rakyat tersebut sudah dipenuhi oleh pemimpin yang menjabat? Apakah beban negara tadi sudah dipikul bersama oleh rakyat? Apakah pemimpin dan wakil rakyat yang tengah menduduki kursi panas nan nyaman itu sudah menjalankan tugasnya sebagai pemimpin? Jawabannya ada pada diri kita sendiri.

Menjadi seorang pemimpin yang baik bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi hal itu bukan berarti pembelaan bagi para pemimpin yang belum juga memenuhi aspirasi dari masyarakat. Karena ironi nya, di negara yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat ini, pun masih banyak pemimpin yang belum melaksanakan amanah dan tanggungjawabnya.

Pada saat pemilihan kepala daerah, mereka berbondong-bondong menginginkan suara rakyat. Berbagai janji diutarakan, berbagai cara dikerahkan, bahkan tak jarang yang memasang topeng kewibawaan, dan tak sedikit yang menghalalkan segala cara untuk dapat menduduki kursi kepemimpinan itu.

Saya berani mengatakan bahwa Indonesia masih tetap sebagai negara berkembang itu akibat belum bersatunya bangsa Indonesia dan para pemimpin yang menjabat. Dan peran para pemimpinlah yang sangat diharapkan disini. Kenapa? Karena sejatinya seorang pemimpinlah yang membimbing, mengatur dan mengkoordinir yang dipimpinnya, terutama kepala negara.

Memang hal itu bukanlah hal yang mudah, dan memang hal tersebut bukanlah mutlak hanya tugas para pemimpin saja. Akan tetapi jika para pemimpin mampu bersatu dan mengkoordinir rakyat, memikirkan bagaimana caranya agar potensi sumber daya yang ada di  Indonesia dapat dimanfaatkan dengan baik, dan mau menerima aspirasi dari masyarakatnya,  mungkin saja Indonesia bisa menjadi negara maju.

Indonesia itu negeri yang amat kaya. Bukan hanya kekayaan fisik akan tetapi juga kaya akan penduduk dan kebudayaannya yang beragam. Hanya saja fenomena di Indonesia itu belum mampu memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah tadi akibat keterbatasan sumber daya manusianya. Dan disinilah tugas para pemimpin diharapkan bagaimana caranya agar SDA yang melimpah tadi dapat dimanfaatkan bersama demi kepentingan rakyat. Seperti yang saya katakan tadi, memang hal ini bukan kemutlakan tugas para pemimpin saja akan tetapi tugas seluruh masyarakat Indonesia. Dan jika kita melihat Indonesia sekarang ini, bisa dikatakan miris. Mengapa?

Karena ternyata banyak pemimpin yang menyalahgunakan jabatannya, tidak amanah pada rakyatnya, menjadi buta akan keinginan rakyat, menjadi tuli akan aspirasi rakyat dan menjadi lupa ingatan akan janji manisnya dulu. Para pemimpin korup, para wakil rakyat kebanyakan hanya duduk diam dikursinya yang empuk. Dan masih banyaknya rakyat yang apatis pada urusan ketatanegaraan.

Hal ini menunjukkan tidak bersatunya masyarakat Indonesia. Dan ketidakpekaan para pemimpin pada Bangsa ini. Memang tidak semua pemimpin seperti itu dan masih ada pemimpin -pemimpin yang baik. Akan tetapi tetap saja kita tidak bisa menutup mata akan oknum-oknum dan sebagian pemimpin yang tidak amanah pada kepimimpinannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun