Wabah COVID-19 kian menjadi buah bibir di masyarakat karena tak kunjung usai. Para Orang tua gelisah karena kebanyakan dari anak-anak nya yang mulai tertinggal mata pelajaran. Pembelajaran daring menurut para orang tua tidak se efektif pembelajaran tatap muka. Baru-baru ini pemerintah mengeluarkan edaran mengenai Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang mana hanya segelintir siswa yang dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar secara langsung.
Di SMPN 12 Bandung pembelajaran tatap muka terbatas mulai dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Para siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar secara langsung ini terlihat antusias, tetapi permasalahan membaca menjadi salah satu masalah besar saat ini.
Ketidak efektifan pembelajaran daring mengakibatkan banyak siswa yang malas membaca. Pada tanggal 18 September 2021 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan acara webinar yang bertemakan "Mengembangkan Karakter Siswa Melalui Literasi dan Adaptasi Kebiasaan Baru di Masa Pandemi" acara ini dihadiri oleh sbagian banyak siswa-siswi SMPN 12 Bandung.
Pembicara pada acara inipun merupakan orang-orang hebat Yakni Prof. Dr. Drs. Aceng Ruhendi Saifullah, M.Hum. yang tak lain merupakan seorang Guru Besar Linguistik Forensik di Universitas Pendidikan Inonesia beliau merupakan ahli bahasa yang paham betul mengenai isu-isu literasi pada saat ini, dan pembicara keduanya yaitu dr. Rifqi Aziz Fauzan seorang dokter umum yang memberikan informasi terkait COVID-19 ini.
Selama acara berlangsung para siswa aktif bertanya mengenai literasi maupun mengenai covid. Bahkan ada seorang siswa bertanya "Bagaimana cara kita memilah Bacaan yang menarik agar tidak bosan ketika sedang pandemi" lalu ketika Prof Aceng menjawab seraya anak-anak lain berkata bahwa akan mulai untuk mencari bacaan yang menarik.
Acara inipun ditutup dengan baik, dan tentunya menambah ilmu siswa-siswa yang tadinya kurang pemahaman mengenai literasi
