Mohon tunggu...
Putri Anggraeni
Putri Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

big dream, work hard

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Upaya Mempertahankan Bumi Bebas Sampah Plastik di Tengah Krisis Iklim

30 Mei 2022   13:56 Diperbarui: 30 Mei 2022   14:07 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kalian sadar tidak akhir-akhir ini suhu di bumi semakin meningkat? dan kalian merasa tidak sekarang pola cuaca sering berubah-ubah tak menentu? Hal ini bisa disebut bagian dari krisis iklim

Krisis iklim adalah istilah yang menggambarkan pemanasan global dan perubahan iklim. Perubahan iklim adalah sebuah persoalan global yang dihadapi seluruh umat manusia. Pemanasan global dapat memperburuk gejala perubahan iklim, menyebabkan bencana lingkungan dari yang terkecil hingga yang paling dahsyat, dan dapat meluluhlantahkan kehidupan yang ada di Bumi. Bencana-bencana tersebut meliputi badai yang kuat setiap tahun, iklim yang tidak stabil, kenaikan suhu, kenaikan permukaan air laut, mencairnya es di kutub, banjir dan masih banyak lagi.  

Newby (2007) berpendapat bahwa gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki kemampuan untuk menghalangi pancaran panas dari matahari yang dipantulkan oleh bumi ke atmosfer, akibatnya suhu di permukaan bumi menjadi lebih hangat. Peningkatan jumlah gas rumah kaca di atmosfer akan berdampak pada pemanasan global, termasuk akibat aktivitas manusia di berbagai sektor industri.

Mengutip dari pendapat Anon (2007) yang menyatakan bahwa proses pemanasan global dapat menyebabkan suhu air laut meningkat. Hal ini tentu mengakibatkan penguapan di udara juga turut meningkat serta berubahnya pola curah hujan dan tekanan atmosfer. Perubahan ini pada gilirannya menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Perubahan iklim ini akan berdampak negatif bagi kehidupan manusia seperti kekeringan, gagal panen, krisis air bersih , krisis pangan, tanah longsor, hujan badai, banjir, dan berbagai penyakit.

Sampah plastik merupakan salah satu sumber utama dari emisi gas rumah kaca yang berdampak besar terhadap perubahan iklim. Bahkan plastik itu sendiri sejak awal proses produksinya telah mengemisikan banyak gas rumah kaca. Kondisi ini masih diperparah dengan banyaknya orang yang belum sadar akan bahaya sampah plastik. Kebanyakan orang bahkan tidak peduli tentang persoalan sampah plastik. Padahal sampah plastik jelas bukan persoalan yang sederhana.

Sampah plastik merupakan sampah yang tidak dapat di hancurkan dan merusak ekosistem tanah maupun air sehingga memberikan ancaman serius di berbagai sektor lingkungan. Sebagian masyarakat belum terbiasa memisahkan sampah organik dan anorganik terlepas dari polusi pembakaran sampah plastik. Upaya menghilangkan sampah plastik harus segera dilaksanakan dengan berbagai tindakan anti sampah plastik. Salah satu kampanye tersebut adalah dengan pengimplementasian gerakan anti sampah plastik.

Berbagai perilaku hidup masyarakat yang tidak sehat seperti membakar, menumpuk, dan membuang sampah dipinggir jalan atau bahkan di sungai dapat menyebabkan dampak negatif. Dampak negatif yang ditimbulkan antara lain bencana alam, munculnya berbagai penyakit, perubahan iklim, dan kejadian lainya. Hal ini tentu membutuhkan pengelolaan dan kepedulian masyarakat untuk membatasi dan menangkal kerusakan lingkungan yang lebih luas. Manajemen sampah melalui konsep bank sampah dapat meningkatkan kepekaan masyarakat akan pengelolaan sampah dan dapat membawa keuntungan ekonomi, hal ini merupakan langkah kecil menuju pemanfaatan sampah untuk hal yang lebih bermanfaat dan menjaga bumi kita.

Mengubah masyarakat yang sadar terhadap lingkungan secara alami sangat sulit karena masyarakat terus mempertahankan model pengelolaan sampah yang salah. Jika masyarakat terus melakukan kebiasaan buruk ini tentu akan menimbulkan masalah yang lebih serius dikemudian hari. Model pengelolaan sampah dengan mengantisipasi kenaikan jumlah sampah akibat pertambahan penduduk serta melibatkan kontribusi masyarakat merupakan program pengurangan sampah sebagai solusi yang akurat.

Sesuai dengan kebijakan pengelolaan sampah yang dijelaskan dalam Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 Tahun 2008, ini menekankan perlunya memperbaiki model pengelolaan sampah konvensional menjadi pengelolaan sampah berdasarkan pengurangan dan penanganan sampah yang baik dan benar. Selomo (2016) berpendapat sampah dapat dikurangi dengan membatasi timbulan sampah (Reduce), mendaur ulang (Recycle) dan menggunakan kembali (Reuse) sampah atau dikenal dengan istilah 3R. Ecobrik juga merupakan salah satu solusi yang paling efektif untuk mengurangi sampah plastik yang menumpuk dan menjadi masalah lingkungan, serta mengasah keterampilan untuk modifikasi sampah plastik terutama botol plastik bekas menjadi benda-benda yang menarik dan berharga.

Indonesia bahkan sudah memasuki apa yang disebut sebagai darurat sampah plastik. Menyikapi hal tersebut, pemerintah Indonesia lantas melakukan berbagai aksi sebagai upaya dalam mengurangi sampah plastik. Alasan pemerintah melakukan hal ini karena pengurangan sampah plastik erat kaitannya dengan pengurangan risiko dari dampak perubahan iklim. Secara garis besar strategi utama untuk merespons masalah ini adalah dengan mitigasi perubahan iklim. Strategi ini terdiri dari langkah-langkah yang dilaksanakan untuk mencegah maupun mengurangi peningkatan emisi gas rumah kaca. Upaya yang tak kalah urgensinya adalah dengan mendaur ulang sampah plastik. Seperti diketahui, generasi muda merupakan kelompok potensial untuk ikut berkontribusi dalam aksi mitigasi perubahan iklim.

Dengan demikian, adanya pembahasan tentang upaya mewujudkan bumi bebas sampah dan upaya mitigasi dampak dari perubahan iklim, diharapkan kita dapat memahami lebih lanjut dan mengimplementasikan cara mempertahankan bumi menjadi lebih sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun