Mohon tunggu...
Putriana Nur Faizah
Putriana Nur Faizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Syarifuddin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pedagang Kaki Lima Penuhi Tepian Alun-alun di Acara HARJALU ke-767

16 Desember 2022   20:51 Diperbarui: 16 Desember 2022   21:01 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stan Cirambay (Pict by : KarinKPI22)

Ramainya acara HARJALU (Hari Jadi Lumajang) yang ke-767 kemarin (15/12/2022), mengundang datangnya para pedagang yang menawarkan jualannya. Beraneka macam stan jajanan berjejeran di tepian alun-alun. Dan ada pula yang berkeliling menghampiri para calon pembelinya. 

Tak mau kalah, para pedagang ayam warna-warni dan beberapa penjual lato-lato turut memenuhi alun-alun.Namun, ada satu jajanan yang pasti dari namanya saja masih asing ditelinga banyak orang Lumajang. 

Bahkan, mungkin masih banyak yang pertamakali mendengar nama jajanan khas Garut ini. Iya, Cirambay namanya. Merupakan singkatan dari cimol rambay, yang rambai sendiri dalam bahasa Sunda mempunyai arti menjuntai. 

Cemilan yang terbuat dari tepung tapioka dan tepung terigu ini menjadi favorit banyak orang, terutama kalangan muda-mudi. Teksturnya yang kenyal, disajikan dengan sambal pedas dan sedikit topping, sangat cocok untuk para pemburu kuliner camilan pedas. Tak luputnya beberapa mahasiswi IAI Syarifuddin Wonorejo juga mencoba jajanan ini. "Rasanya bikin nagih" ujar Karin, mahasiswi semester 1 KPI IAI Syarifuddin Lumajang.

Buat kalian yang penasaran jajanan ini, tidak perlu jauh-jauh ke Garut  untuk mencobanya. Temukan jajanan ini di alun-alun sebelah timur (Sebelah Steak and Bowl Lumajang). Dengan harga mulai Rp.7000 an untuk rasa original dan harga Rp.8000 an untuk menu pedas, dan cukup menambah Rp.2000 jika ingin ditambah topping diatasnya. Yang rasanya pun tak jauh beda dari asal lahir jajanan ini. 

"Gak nentu bukanya mbak, kadang siang. Tapi kalau Hari Minggu mulai jam 05.00 WIB bukanya, soalnya rame biasanya kalau Minggu pagi" ucap Bu Nunu (38), penjual cirambay di alun-alun ini. 

"Ini saya jualan punya anak juragan saya dulu, orang Rindang Benua yang didepan Rumah Sakit Umum. Alhamdulillah tiap hari selalu ludes. Omsetnya perhari biasanya Rp.300.000 kadang sampai Rp.500.000 tergantung jumlah barang yang dikirim" lanjut Bu Nunu menjelaskan. 

 Dengan wadah paper cup dan free sumpit menjadikan konsumen mudah mengonsumsi dan sangat menikmati jajanan ini.

Potret Nyemil Cirambay (Pict by : Putri)
Potret Nyemil Cirambay (Pict by : Putri)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun