Mohon tunggu...
Putri Amelia Azizah
Putri Amelia Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relation Communication Student

Look for something positive in every day, even if some days you have to look a little harder

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hubungan Interaksi di Media Sosial melalui Pendekatan Aksiologi, Ontologi dan Epistemologi

5 Desember 2021   18:58 Diperbarui: 5 Desember 2021   22:39 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembahasan

Filsafat komunikasi adalah disiplin ilmu yang menelah pemahaman secara fundamental, metodologis. Sistematis, analisis, kristis, dan holistis mengenai teori dan proses komunikasiyang meliputi beberapa dimensi dan berdasarkan bidang,sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode komunkasi. Dalam filsafat komunikasi masalah berpikir sebagai fungsi komunikator ini perlu di telaah secara mendalam, setidak-tidaknya mengenai dua hal, yakni intensitas berpikir dan sistematika berpikir. Sistematika berpikir, efektif-tidaknya komunikasi tergantung pada pesan, dan pesan tergantung pada isi pesan, yaitu pikiran, dan pada akhirnya bergantung pada komunikator yang menyusun pikiran itu.

Ada beberapa teori kebenaran menurut pandangan filsafat dalam bidang Aksiologi, Ontologi dan Epistemologi (Jalaludin, 2007: 126).

  • Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari nilai. Dengan kata lain, aksiologi adalah teori nilai. Suriasumantri mendefinisikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh. Aksiologi dalam Kamus Bahasa Indonesia (1995) adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika. Menurut Wibisono seperti yang dikutip Surajiyo (2007), aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normatif penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu. Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa aksiologi disamakan dengan value and valuation.
  • Ontologi adalah the theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan) atau ilmu tentang yang ada. Ontologi diartikan sebagai suatu cabang metafisika yang berhubungan dengan kajian mengenai eksistensi itu sendiri. Ontologi mengkaji sesuai yang ada, sepanjang sesuatu itu ada.
  • Epistemologi merupakan nama lain dari logika material atau logika mayor yang membahas dari isi pikiran manusia, yaitu pengetahuan. Epistemologi merupakan studi tentang pengetahuan, bagaimana mengetahui benda-benda. Pengetahuan ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti, cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis pengetahuan. Dengan demikian, epistemologi secara etimologis berarti teori pengetahuan. Epistemologi mengkaji mengenai apa sesungguhnya ilmu, dari mana sumber ilmu, serta bagaimana proses terjadinya. Dengan menyederhanakan batasan tersebut, Brameld mendefinisikan epistimologi sebagai “it is epistemologi that gives the teacher the assurance that he is conveying the truth to his student”. Definisi tersebut dapat diterjemahkan sebagai “epistemologi memberikan kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-muridnya”.
  • Hubungan Interaksi Media Sosial dengan Filsafat Komunikasi melalui Pendekatan Aksiologi, Ontologi, Dan Epistemologi

Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etikan dan norma yang ada. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dengan berbagai kultur suku, ras dan agama yang beraneka ragam memiliki banyak sekali potensi perubahan sosial. Dari berbagai kalangan dan usia hampir semua masyarakat Indonesia memiliki dan menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana guna memperoleh dan menyampaikan informasi ke publik.

Kehadiran internet sebagai media komunikasi modern telah membuat dunia menjadi semakin mudah digenggam. Hampir semua orang memiliki perangkat komunikasi yang memungkinkan untuk berkomunikasi dengan semua orang diseluruh dunia melalui media sosial. Adapun tujuannya yaitu untuk lebih mengetahui penjelasan mengenai hubungan interaksi media sosial dengan pendekatan filsafat komunikasi.

Kehadiran media sosial sebagai dampak dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memang luar biasa. Dengan berbagai layanan yang dapat digunakan, media sosial telah merubah cara berkomunikasi dalam masyarakat. Kehadiran media sosial bahkan membawa dampak dalam cara berkomunikasi di segala bidang, kehadiran media sosial tersebut ternyata membawa dampak perubahan cara berkomunikasi dari konvensional menjadi modern dan serba digital, namun juga menyebabkan komunikasi yang berlangsung menjadi lebih efektif. Dengan adanya media sosial, komunikasi menjadi lebih mudah dan cepat serta lebih transparan dalam menyampaikan informasi.

Jika dikaji dengan 3 pendekatan filsafat komunikasi, yaitu aksiologi, ontologi, dan epistemologi, kita dapat mengetahui hubungan interaksi di media sosial dengan filsafat komunikasi.

  • Aksiologi, pendekatan aksiologi membahas tentang nilai dan ilmu pengetahuan apa yang akan kita dapat dari interaksi di media sosial. Apa manfaatnya bagi kita para pengguna media sosial, apa manfaatnya bagi nilai moral dan ilmu pengetahuan. Pendekatan aksiologi mempertanyakan nilai dan manfaat dari melakukan aktivitas di media sosial bagi kehidupan kita. Filsafat komunikasi dengan pendekatan aksiologi dalam interaksi media sosial dalam dunia komunikasi, media sosial bermanfaat sebagai sarana untung membangun hubungan atau relasi. Bahkan media sosial membantu kita untuk berkomunikasi jarak jauh karena media sosial memiliki jangkauan global. Media sosial mempermudah kita untuk berinteraksi dimana pun kita berada.
  • Ontologi, pekatan ontologi membahas tentang keberadaan dan hakikat dari interaksi di media sosial. Van Dijk dalam Nasrullah (2015) menyatakan bahwa media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi. Karena itu media social dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebuah ikatan sosial. Meike dan Young dalam Nasrullah (2015) mengartikan kata media sosial sebagai konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi diantara individu (to be share one-to-one) dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu. Pada intinya, dengan sosial media dapat dilakukan berbagai aktifitas dua arah dalam berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi, dan saling berkenalan dalam bentuk tulisan, visual maupun audiovisual. Sosial media diawali dari tiga hal, yaitu Sharing, Collaborating dan Connecting (Puntoadi, 2011).
  • Epistemologi, pendekatan epistemologi membahas mengenai sumber, kaedah, proses dan batasan suatu ilmu ataupun pengetahuan sehingga membawa kepada pemahaman terhadap kebenaran yang hakiki. Dari bukti data menurut laporan perusahaan media asal Inggris, We Are Social. Bekerja sama dengan Hootsuite, keduanya merilis laporan "Digital 2021: The Latest Insights Inti The State of Digital" yang diterbitkan pada 11 Februari 2021. Dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosialnya mencapai 170 juta. Artinya, jumlah pengguna media sosial di Indonesia setara dengan 61,8 persen dari total populasi pada Januari 2021. Angka ini juga meningkat 10 juta, atau sekitar 6,3 persen dibandingkan tahun lalu. Sebanyak 168,5 juta orang Indonesia menggunakan perangkat mobile, seperti smartphone atau tablet untuk mengakses media sosial, dengan penetrasi 99 persen. Perusahaan media sosial milik Mark Zuckerberg mendominasi tiga teratas dalam daftar lima aplikasi yang paling sering digunakan oleh pengguna berbasis Android di Indonesia. Secara berurutan, kelima aplikasi itu diantaranya adalah WhatsApp, Facebook, Instagram, TikTok, lalu Twitter. Dari data tersebut, jelas adanya bahwa terjadi peningkatan interaksi di media sosial oleh Indonesia di tahun ini dibanding tahun – tahun sebelumnya.

Pendekatan Aksiologi, ontologi dan epistemologi di atas membantu kita dalam proses interaksi bermedia sosial, menambah ilmu pengetahuan baru, mengetahui hakikat keberadaan media sosial serta mengetahui manfaat dan nilai interaksi di media sosial yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan 

Perkembangan teknologi mengalami kemajuan dengan nirkabel sehingga muncul internet dan diikuti aplikasi media sosial lainnya. Media sosial merupakan sarana media yang dapat membantu orang berinteraksi serta bersosialisasi tanpa terhalang oleh jarak dan waktu. Oleh karenanya, media sosial mencoba mengajak siapa saja bagi para penggunanya agar tertarik untuk berpartisipasi dalam memberi upaya kontribusi dan feedback dengan cara lebih terbuka, memberi sebuah tanggapan ataupun komentar, membagi hal penting informasi dalam waktu cepat dan tidak terbatas.

Perusahaan media asal Inggris, We Are Social dan Hootsuite, merilis laporan "Digital 2021: The Latest Insights Inti The State of Digital" yang diterbitkan pada 11 Februari 2021. Dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosialnya mencapai 170 juta. Artinya, jumlah pengguna media sosial di Indonesia setara dengan 61,8 persen dari total populasi pada Januari 2021. Angka ini juga meningkat 10 juta, atau sekitar 6,3 persen dibandingkan tahun lalu. Sebanyak 168,5 juta orang Indonesia menggunakan perangkat mobile, seperti smartphone atau tablet untuk mengakses media sosial, dengan penetrasi 99 persen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun