Mohon tunggu...
Sosbud

Kasih Ibu

6 Januari 2016   16:09 Diperbarui: 6 Januari 2016   16:36 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karya ini dibuat oleh Wahyu Seto Pramono pada tahun 2015, karya berbentuk poster digital ini dibuat dengan tema Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember, karya ini berjudul “Kasih Ibu”. Karya poster ini terdiri dari warna-warna pop seperti misalnya warna ungu, merah, kuning, hijau, dan biru, poster digital ini menggunakan background warna hitam, warna ungu merupakan warna yang terlihat paling dominan dari karya poster ini dibandingkan dengan warna yang lainnya. Berikut kajian semiotika dari poster digital ini.

Pada poster tersebut terdapat gestalt yang menyerupai bentuk seorang wanita berambut panjang yang di sebelahnya terdapat seorang anak kecil. Terlihat sosok wanita tersebut sedang medekatkan bibirnya ke kening anak kecil tersebut. Selain itu di sebelah kiri gestalt wanita tersebut terdapat sebuah gambar mahkota yang berwarna kuning dengan kemiringan 30 derajat ke kiri, tepat berada di samping kanan atas sosok gestalt wanita tersebut terdapat gambar hati yang memiliki kemiringan 30 derajat ke kanan. Di gestalt tersebut terdapat narasi yaitu “ Kasih Ibu sepanjang masa, takkan tergantikan oleh apapun” ditulis dengan tipe font serif dengan ukuran 36point berwarna biru muda, narasi tersebut diletakkan sisi tengah sedikit kebawah dari bagian gestalt wanita dan anak kecil tersebut.

Di sekeliling gestalt sosok seorang wanita dan anak kecil tersebut terdapat banyak bentuk-bentuk abstrak dengan warna yang beragam seperti warna merah , kuning, jingga, biru, dan hijau. Kemudian di bagian bawah kanan terdapat gambar sebuah robot dengan warna biru muda yang terlihat sedang mengankat kedua lengan robotnya keatas dengan kaki kanan juga diangkat keastas, sedangkan kaki kiri robot dilipat ke arah kaki kanannya yang terangkat. Robot tersebut memiliki 2 antena diatas kepalanya, dan mempunyai mata berwarna kuning.

Warna ungu menggabungkan stabilitas dari warna biru dan energi dari warna merah. Ungu dihubungkan dengan keturunan raja. Warna ini melambangkan kekuatan, bangsawan, kemewahan, dan ambisi. Warna dapat berarti kekayaan dan keroyalan. Warna ungu juga dihubungkan dengan kebijaksanaan, martabat, kemerdekaan, kreatifitas, misteri, dan sihir. Berdasarkan survey, hampir 75 persen anak-anak remaja muda lebih memilih warna ungu ketimbang warna lainnya. Warna ungu juga sangat jarang ditemui di dalam alam. Sehingga ungu juga melambangkan ‘buatan manusia’ bukan ‘buatan alam’.

Dalam kebudayaan, warna ungu biasanya diartikan sebagai warna janda, warna ungu mungkin menjadi cerminan emosional seorang janda dan merupakan bentuk ekspresi perasaan para janda. biasanya istri yang telah bercerai (janda) selalu dalam suasana yang sedih dan terjebak dalam kemurungan.

 

Ungu adalah warna yang dihasilkan dari warna Merah dan Biru. Laki-laki itu identik dengan warna Biru, dan Perempuan identik dengan Warna Merah dan jika mereka bersatu mereka akan membentuk warna Ungu. dan setelah mereka berpisah mereka tidak bisa kembali menjadi semula. Sebenarnya, warna merupakan pertimbangan emosional, karena variasi warna dapat menyebabkan emosi yang berbeda pada setiap orang. Ini menjadi erat ikatannya dengan beberapa fakta yang menyebuatkan bahwa terkadang seorang ibu masa kini lebih memilih untuk mengurus anaknya sendirian jika mereka terpaksa harus melakukan sebuah perceraian dengan suaminya. Seperti yang pada gestalt bahwa sosok wanita itu terlihat menyatu dangan anaknya.

Pada gestalt wanita dan seorang anak kecil tersebut terdapat 5 helaian yang menyerupai rambut, 5 helaian tersebut bisa mewakili sebagai 5 jari tangan, dimana 5 jari tangan biasanya digunakan digunakan untuk menggenggam atau menggandeng, dan genggaman tersebut bisa diartikan sebagai perlindungan seorang ibu kepada anaknya, ataupun seorang ibu biasanya  selalu menggandeng anaknya, menggandeng ini mempunyai makna bahwa seorang ibu senantiasa mendampingi anaknya.

Bentuk-bentuk bidang abstrak yang berada di sekitar gestalt itu bermakna bahwa terdapat banyak gangguan-gangguan yang mungkin akan mengganggu perkembangan seorang anak, maka dari itu seorang ibu wajib melindungi anaknya dan membimbingnya supaya dapat melalui gangguan-gangguan tersebut dalam kehidupannya dengan lebih baik. Kemudian makna tentang ciuman yang diberikan seorang ibu pada anaknya tepat di kening anaknya bermakna bahwa seorang ibu tersebut tentulah sangan menyayangi sang buah hatinya tersebut terlepas dari hal apapun.

“Kasih ibu sepanjang masa takkan tergantikan oleh apapun” mempunyai makna bahwa ibu adalah orang yang tidak akan pernah putus kasih sayangnya kepada anak-anaknya, sama seperti ungkapan “Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah”. Ibu adalah orang yang akan terus menyanyangi anaknya sampai akhir hayatnya nanti bahkan sampai seterusnya.

Mahkota, seorang ibu memang selayaknya untuk dianugerahi sebuah mahkota spesial, Mahkota sendiri memiliki makna sebuah penghormatan dan kekuasaan, karena ia adalah seorang putri bagi ayahnya, dan seorang ratu untuk suami dan rumah tangganya. Untuk robot sendiri yaitu digunakan untuk mewakili tentang hal-hal yang bersifat modern dan kekinian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun