Â
Â
Â
      Di daerah Jakarta sendiri yang memiliki lahan panen paling luas yaitu berada di wilayah Jakarta Utara jika dibandingkan dengan dua kota lainnya. Namun Jakarta Utara mengalami penurunan lahan yang sangat drastis dari tahun 2020 hingga ke 2021 sebanyak 331 hektar. Justru penurunan tersebut lebih besar jumlahnya daripada peningkatan pada tahun 2019 ke 2020 yang hanya 276 hektar luas lahan panen. Sedangkan untuk produktivitas pada tahun 2021, ketiga kota yang memiliki lahan pertanian tersebut mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dan jumlah produksi yang dihasilkan oleh Jakarta Utara dan Jakarta Barat mengalami penurunan pada tahun 2021 sedangkan Jakarta Timur mengalami peningkatan.
Â
Tentu dengan banyaknya jumlah penduduk, lahan pertanian yang lebih sedikit dibandingkan lahan permukiman, dan lain-lain mengakibatkan kebutuhan pokok  seperti beras juga perlu ditingkatkan agar tidak terjadi krisis bahan pangan di Jakarta. Maka dari itu, Pemerintah DKI Jakarta telah mengambil langkah untuk bekerja sama dengan daerah lain dalam ketersediaan padi, beras, dan juga pangan.
Â
Meskipun Jakarta tidak memiliki cukup ruang untuk menanam padi dalam jumlah besar, namun pemerintah DKI Jakarta berani mengambil tantangan dengan mengekspor beras ke Arab Saudi. Â Tentu usaha tersebut tidak luput dari kolaborasi antar daerah-daerah penyangga yang kegiatan utamanya memproduksi beras, terutama kepada daerah yang memiliki surplus beras.
Â
Tidak hanya itu, saat ini DKI Jakarta telah menjalin kerja sama dengan provinsi Bali dalam melakukan kolaborasi dibidang pangan serta pengembangan pengetahuan dan teknologi dalam budidaya varietas padi. DKI Jakarta juga bekerja sama dengan Kalimantan Timur dalam mempersiapkan pemenuhan pasokan beras untuk calon Ibu Kota Baru.
Â