Setahu saya ada empat jalur utama yang bisa ditempuh wisatawan untuk mencapai puncak Gunung Bromo dan menikmati keindahannya. Dari arah Pasuruan, pilihan pertama masuk melalui pintu barat. Dari Desa Tosari, masuk ke laut pasir. Jalurnya merupakan turunan dari tanjakan yang curam, kendaraan roda empat biasa tidak dapat melintasi medan ini. Dari arah sebelum memasuki Probolinggo, rute kedua melalui pintu utara. Menuju Desa Cemoro Lawang melalui wilayah Tongas. Karena tanjakannya tidak terlalu curam sehingga tidak terasa berat sebelum sampai ke lautan pasir. Rute ketiga melewati Malang, Tumpang, dan Pronojiwo sebelum sampai di tujuan rute di sekitar gunung bromo, yang memakan waktu sekitar tiga jam melalui lautan berpasir. Saat itu saya melewati rute Malang, dengan menggunakan mobil dan dilanjut dengan menyewa Jeep dengan harga yang dapat dibilang cukup mahal yaitu sekitar Rp 800.000.
Mendengar dari cerita yang diceritakan oleh supir Jeep, tempat ini dihuni oleh suku asli yaitu Tengger. Mereka sangat ramah dan bersahaja. Paling senang jika ada tamu yang berkunjung ke tempat mereka. Menariknya, kawasan ini tidak pernah terdampak apa pun lho. Baik saat Semeru mengeluarkan awan panas atau lahar dingin sekalipun. Tempat ini berada di daerah utara. Sementara, aktivitas Semeru kebanyakan terbuang ke bagian timur. Perlu diketahui bahwa, di kawasan ini terdapat tiga buah danau sekaligus. Ada Ranu Pani sendiri, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo yang namanya sudah sangat terkenal di kalangan pendaki.
