Mohon tunggu...
Putri Agustianingsih
Putri Agustianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Prodi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembangunan Green City di Kota Tegal

5 Desember 2021   13:00 Diperbarui: 5 Desember 2021   13:21 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Penduduk dan kampung diibaratkan dua sisi keping mata uang, yakni keberadaannya tidak bisa dipisahkan dimana sisi satu berpengaruh terhadap sisi lainnya, yakni perkembangan penduduk akan berpengaruh terhadap perkembangan kampung, dan kumpulan kampung akan membentuk komunitas lebih luas dan besar yakni sebuah kota. Dinamika global memberikan pengaruh terhadap perkembangan kota dan masyarakatnya, dan hal itu menjadi agenda rutin dan jangka panjang dalam setiap pemerintah kota di Indonesia dalam perencanaan pembangunan.

Kota Tegal adalah salah satu wilayah otonom di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini pernah menjadi cikal-bakal berdirinya Korpd Marinir seperti tercatat dalam Pangkalan IV ALRI 15 November 1945. Kota Tegal berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara, serta kabupaten Tegal di sebelah selatan dan timur. Hari jadi Kota Tegal adalah 12 April 1580. Pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Tegal sebanyak 287.959 jiwa, denga kepadatan penduduk 7.257 jiwa/km2. 

Perumbuhan dan embangunan kota yang sangat cepat sudah terjadi di negara-negara berkembang, salah satunya di Indonesia. Hal ini merupakan tantangan baru dan terbesar yang sedang dihadapi Indonesia, terlebih karena lebih dari 52% penduduk nasional mendiami kawasan perkotaan. Indonesia saat ini fokus pada penanganan daerah perkotaan yang sangat rentan mengalami dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, penyelenggara penataan ruang yang terintegrasi menjadi usur penting didalam mewujudkan ruang yang nyaman, Produktif, dan berkelanjutan. Menurut Komponen Sosial Budaya (DPU, 2008) untuk mewujudkan green city tantangan yang harus dihadapi anatara lain yaitu: 

  1. Partisispasi masyarakat dalam mendukung terwujudnya kota hijau/kota ekologis/kota berkelanjutan.
  2. Pengembangan kota hijau berbasis pengetahuan lokal dan kearifan lokal yang ada dalam masyarakat setempat.\
  3. Menilai tingkat keberlanjutan masyarakat. Beberapa kota yang dinilai berhasil dalam menstimulasi masyarakatnya mendukung green city.

Green city berhasil dikembangkan apabila adanya adanya keikutsertaan masyarakat yang dimulai dengan adanya kesadaran bersama terhadap masalah-masalah lingkungan, kemudian difasilitasi oleh pemerintah dengan kebijakan yang pro-lingkungan, didukung oleh stakeholder lainnya baik pihak swasta maupun komunitas lingkungan yang dibentuk oleh masyarakat.

Pada tahun 20019 Kota Tegal menjadi kota pertma yang direncanaka segera di bangun proyek  pembanguan  Rumah Susu Sewa Sederhana (Rusunawa) yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Pembangunannya tidak hanya berupa bangunan fisik tetapi juga bagaimana pembangunan yang go green dan low energy yang merajuk pada Paris Agrement Tahun 2030.

Pada saat Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-75 Wakil Bupati Tegal bersama dengan sekitar dua ratus mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam komunitas pecinta alam Kabupaten Tegal melaksanakan Upacara di kaki Gunung Slamet atau tepatnya di Permadi Jungle dan simbolis penanaman 2500 bibit tanaman pohon di lahan bekas kebakaran hutan pada tahun 2019.

Kemudian pada awal tahun 2021 salah satu komunitas juang di Kota Tegal melakukan suatu gerakan penghijauan. Sebab, saat ini semakin rusak akibat dari pemanasan global maupun ulah manusia itu sendiri. Gerakan penghijauan yang dilakukan yaitu menanam pohon dan kegiatan bersih sungai di Kampung Tirang, Kelurahan Tegalsari. 

Masih banyak lagi aksi gerakan penghijauan yang telah diakukan di Kota Tegal. Beberapa upaya juga sudah dilakukan guna mencegah kebanjiran, seperti pembuatan bendungan air, penanaman pohon, penataan kota agar lebih tertata dan teratur, pembuatan taman di lahan kosong, penanaman pohon di pinngir jalan, dan sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun