Mohon tunggu...
Putri Jayatri
Putri Jayatri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Semesta senang sekali bercanda. Ia mendatangkan suka tanpa aba-aba, lalu meninggalkan luka dengan tiba-tiba.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lentera di Kala Gelap

11 Juli 2021   11:34 Diperbarui: 11 Juli 2021   13:25 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku berusaha semaksimal mungkin dalam pengerjaan skripsiku, sulit itu sudah pasti, namun kesulitan itulah yang mendorongku untuk bisa segera menyelesaikannya, aku meminta bantuan kepada dosen pembimbing untuk diberikan pengarahan tentang skripsiku hingga benar-benar terselesaikan. Sebelum itu aku sudah melewati pembuatan Proposal Skripsi yang akhirnya disetujui dan melanjutkan ke penyusunan skripsi.

Butuh waktu yang tidak cepat untuk menyelesaikan skripsiku ini, setelah ku selesaikan skripsi yang sudah aku susun sebaik mungkin aku masih harus mengikuti seminar proposal. 

Skripsi yang telah dikumpulkan berlanjut ke seminar proposal skripsi, jadwal proposal tergantung pembimbing, salah satu syarat untuk dapat sidang skripsi adalah ikut seminar proposal skripsi ini, aku menghubungi dosen pembimbingku lalu disetujui, didalam ruang seminar dihadiri beberapa temanku untuk melihat seminarnya anggap saja aku sedang berada didalam kelas saat sedang presentasi, pertanyaan-pertanyaan dari pembimbing membuatku sedikit kebingungan sampai akhirnya ada beberapa revisi, selesai seminar skripsakhirnya menuju tahapan sidang skripai. 

Aku terus berdoa meminta kemudahan dan selalu diberikan kelancaran.

Gugup sudah pasti, melihat ruangan sidang saja sudah membuatku panas dingin, namun sebisa mungkin aku menenangkan diri agar tidak salah saat menjawab pertanyaan dari dosen penguji proposal, aku bersiap-siap untuk konsentrasi dan memastikan semua pertanyaan bisa aku jawab dengan lancar.

Aku sudah menjawab pertanyaan yang dilontarkan dosen penguji satu persatu dan mengharapkan hasil yang baik tentunya.

"Kamu dinyatakan lulus,"

Seketika aku terdiam mencerna kembali kata-kata yang ku dengar tadi, aku benar-benar bahagia, tidak terasa butiran bening sudah deras membasahi pipiku, bukan tangis kesedihan namun tangis kebahagiaan yang aku rasakan, pada akhirnya usaha dan kerja kerasku selama ini tidaklah sia-sia, keluar dari ruang sidang aku langsung memeluk kedua orangtuaku yang sejak pagi mendampingi di luar ruangan. Senang melihat keduanya bahagia karena diriku, perjuangan belum usai masih banyak yang harus aku lalui untuk menggapai mimpi-mimpiku.

Aku percaya jika ada keinginan disitu pula Allah berikan jalan, sejak awal aku selalu ingat dengan kata-kata dari Imam Syafi'i Rahimahullah yang mengatakan "Barangsiapa tidak mau merasakan pahitnya belajar, ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya." dan itu selalu aku ingat hingga saat ini.

Seperti sebuah Lentera dikala gelap, yang memberikan jalan ditengah rumitnya kehidupan, menyerah bukanlah pilihan yang tepat, kesulitan itu bukan untuk dihindari tetapi untuk dihadapi. Lelah? Beristirahatlah sejenak lalu kembali berjuang, ingat semua perlu diusahakan untuk mendapat hasil yang memuaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun