Mohon tunggu...
Putri LadivaAfyaletis
Putri LadivaAfyaletis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Indonesia

-

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kebijakan Qatar pada Piala Dunia 2022 Sesuai dengan Ideologi Negaranya

26 Desember 2022   22:21 Diperbarui: 26 Desember 2022   22:49 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Ibukota Qatar berada di kota Doha, Qatar dipimpin oleh kepala negara yang disebut dengan Emir, Emir dipilih berdasarkan keturunan sehingga Emir memiliki wewenang paling tinggi dalam kekuasaan termasuk politik. Dalam pemerintahannya Qatar memiliki ideologi Conservatism, penduduk asli Qatar sendiri umumnya beragama islam ada sebagian kecil penduduknya yang menganut agama lain seperti hindu, kristen dan lainnya. Banyaknya penduduk asli Qatar yang beragama islam membuat Qatar cenderung konservatif membuat beberapa hukum negara Qatar termasuk undang-undang negaranya dipadukan dengan hukum islam. 

Pada tahun 2010 Qatar terpilih untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan piala dunia 2022. Qatar terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Negara Arab pertama yang terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA adalah Qatar. Sebelum menjadi tuan rumah di FIFA World Cup 2022 Qatar juga pernah menjadi tuan rumah di berbagai pertandingan olahraga salah satunya pada Asian Games 2006. Terpilihnya Qatar menjadi tuan rumah menuai berbagai kontroversi yang menyebabkan pertentangan dar beberapa negara. Alasan pertentangan tersebut dikarenakan Qatar menerapkan beberapa aturan yang tidak biasa diterapkan pada FIFA World Cup.

Beberapa kebijakan yang ditetapkan Qatar pada pelaksanaan Piala Dunia 2022 seperti larangan peredaran alkohol, larangan penggunaan pakaian seksi, mendatangkan muadzin bersuara merdu, menyediakan tempat khusus sholat, memasang poster-poster yang berisi kutipan hadits Nabi di berbagai tempat, dan juga larangan terhadap berbagai macam atribut pendukung LGBT. Berbagai kebijakan tersebut menuai berbagai kontroversi bahkan sempat membuat hubungan Qatar dengan negara pendukung LGBT pun sempat memanas pada Piala Dunia 2022. 

Kepala Keamanan Piala Dunia 2022 Qatar, Abdullah Al-Nasari mengatakan, "Jika ada yang ingin menyuarakan pandangan mengenai LGBT, lakukanlah di tempat orang-orang yang akan menerima pandangan tersebut, tidak dengan negara Qatar, jangan datang dan menghina masyarakat kami dengan pandangan tersebut, kami tidak akan mengubah agama kami selama 28 hari".

pernyataan tersebut menunjukkan bahwa  Qatar, negara Muslim pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA, tidak takut untuk terus menunjukkan kepercayaan dirinya sebagai negara Islam. Berbagai kontroversi tersebut justru membuat Qatar terus memanfaatkan kesempatannya ini sebagai upaya mempromosikan islam kepada dunia dan menghapus pandangan negatif islam dimata dunia. 

Qatar tetap teguh pada pendirian mereka dengan menetapkan berbagai aturan islam. Tujuan Qatar tersebut tentunya untuk menunjukan dan mengedukasi mengedukasi dunia atas budaya dan kepercayaan Qatar. Qatar tidak ingin merubah kebijakan yang telah ditetapkan dikarenakan negara Qatar menganggap merubah kebijakan tersebut sama saja seperti merubah hukum yang sudah berlaku di negara mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun