Mohon tunggu...
Putri Cahya
Putri Cahya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Be happy and kind

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dari "Darker Than Black" Kita Bisa Belajar Mengenai 4 Hal

30 Juli 2022   23:48 Diperbarui: 1 Agustus 2022   22:26 5622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Darker Than Black (Sumber: fanpop)

Halo! Halo! Pada kesempatan kali ini aku ingin mengulas anime Darker Than Black. Kalian pasti sudah pada tahu apa itu Anime? Pasti dong!! Soalnya anime ini sangat popular, apalagi dikalangan para pecinta kartun. Surganya wibu haha. 

Kalian yang pecinta anime sudah nonton anime Darker Than Black belum? Kalau belum, tonton dulu yah, soalnya aku mau sharing-sharing mengenai hal yang kudapatkan dari anime Darker Than Black ini.

1. Terlalu Rasional pun Tidak Bagus

Di Darker Than Black ketika muncul Hell's Gate dan Heaven's Gate, orang-orang mulai bermunculan dengan kemampuan khusus, mereka dikenal dengan nama Contractor. Para contractor ini ketika menjadi seorang contactor mereka yang asalnya manusia biasa harus kehilangan perasaan dan emosi. 

Mereka yang bergerak berdasarkan rasional dan logika,  membuat diri mereka tidak segan-segan untuk membunuh. Ketika empati menghilang, mereka menjadi buta. Mereka kehilangan sisi kemanusiaan mereka. Seperti kebanyakan contoh para penjahat. 

Memang benar, rasionalitas dan logika itu penting untuk kita miliki, agar bisa membedakan mana yang masuk akal dan yang tidak masuk akal. Namun jika terlalu mengandalkan logika akan menjadi boomerang suatu saat nanti.

2. Takdir Memang Tidak Bisa Dilawan Tapi Masih Ada Kesempatan

Jika nasib telah memutuskan, tidak akan ada seorang pun yang bisa menghalanginya.

Banyak contractor yang pada akhirnya merasa bersalah (Yeah tidak semuanya, hanya beberapa) karena kekuatan mereka, mereka jadi dibenci, diasingkan oleh orang-orang yang mereka percayai. Mereka pun jadi harus hidup berjauhan untuk menghindari bahaya yang bisa mencelakai mereka. 

Mereka pun kini tinggal di bawah naungan sindikat atau malah menjadi berandalan yang merugikan sekitar. Takdir menjadi seorang contactor memang tidak bisa terhindarkan. 

Mereka yang tiba-tiba menjadi contactor harus menerima kekuatan yang menakutkan dan berbahaya. 

Meski begitu, bukan berarti menjadi seorang contactor harus hidup dengan penuh kesengsaraan. Mereka masih memiliki kesempatan untuk memilih. 

Hanya saja, jalan mana yang harus dipilih untuk dijalani. Seperti kehidupan yang kalian miliki saat ini. Kamu hanya perlu memilih jalan yang ingin kamu pilih. Apakah akan berjalan dibawah cahaya atau dibawah kegelapan egois yang merusak.

3. Kebencian Hanya Akan Menambah Luka

Ketika para contractor membunuh karena sebuah misi. Keluarga atau orang terdekat yang ditinggalkan akan merasa sedih dan kehilangan. 

Perasaan kehilangan yang mendalam ini, pada akhirnya menimbulkan amarah. Amarah ini membesar lalu melahirkan kebencian dan kebencian ini menjadi balas dendam. Lalu pertumpahan darah pun terjadi. 

Mereka saling membunuh untuk membalas kebencian mereka. Ketika manusia tidak bisa mengendalikan diri mereka, mereka menjadi tak terkendali. Perasaan liar ini pada akhirnya hanya menimbulkan kerusakan yang tak terhentikan.

4. Terus Bergerak Maju

Hei si tokoh utama, dulunya memiliki seorang adik yaitu Bai. Tapi Bai menghilang saat kejadian Heaven's Gate yang ada di Afrika. 

Kehilangan Bai ini membuat Hei tidak bisa menerima bahwa adiknya benar-benar sudah pergi. Kehidupan Hei yang dihantui oleh rasa kehilangan membuat dirinya berusaha keras untuk hidup dengan penuh kesepian dan penyesalan. 

Tahun demi tahun, Hei hidup dibawah rasa sakit, namun rasa sakit itu tidak membuat Hei menyerah. Dia terus bergerak maju dan sebisa mungkin menikmati kehidupan dengan apa adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun