Hari di mana aku pertama kali mengenalnya, bertemu dengan seorang pria yang pada mulanya aku tidak menaruh hati padanya.
Minggu pertama magang, ntah mengapa aku mulai menyukainya. Tidak ada alasan spesifik selain hanya ketampanannya.Â
Seminggu pertama dia masih bersikap baik , tak  ada satupun yang aku curigai darinya.Â
Aku hanya tahu bahwa ia masih menyimpan rasa pada seorang wanita di masalalunya.
Hari demi hari terus berlanjut dan kita semakin dekat dan bahkan hampir setiap hari ia mengantarkanku pulang ke kos.
Sampai pada suatu malam, saat kami bersama dengan teman-teman sedang asik berdiskusi di ruang tamu. Â
Secara tidak sengaja aku melihat walpaper ponselnya yakni foto wanita itu. Seketika saya terdiam dan suasana berubah menjadi hening.Â
Saat itu juga, aku memilih untuk langsung pulang ke kos dengan perasaan campur aduk.Â
Tak lama setelah  sampai di kos, pria itu menghampiriku dan meminta maaf.
Dengan bodoh, aku memaafkan dia dan menerima tawaranya untuk pergi ke kebuh teh sebagai permintaan maafnya.
Sampai pada suatu hari, hari yang tidak ku sangka akan membuat hati  terluka sedalam ini.Â