Dalan Lidang merupakan kabupaten Mandailing Natal yang dipenuhi oleh penduduk mayoritas muslim dan dipenuhi dengan beragam mesjid,salah satunya mesjid Thariqul Jinan.
Menurut ketua BKM(Syahrin, wawancara, 9 Januari 2021) menyatakan dalam pengurusan BKM mesjid Thariqul Jinan sudah maksimal, mulai dari tingkat kebersihannya sudah terjalankan dan terlaksan semua ,masyaarakat yang beribadah diberikan pelayanan yang maksimal dengan menyediakan fasilitas yang lengkap, seperti kebersihan toilet yang selalu diperhatikan agar masyarakat maupun jamaah lainnya merasa nyaman pinta ketua”.
Dan ketua BKM juga berkata “Dalam pengurusan kebersihan dilaksanakan setiap hari yang ditugaskan untuk anak pesantren mustafawiyah purba baru, yang berjumlah tujuh orang yang bernama Dayat, Syaukani, Juari, Rohyan, dan Puguh, yang selalu on time dalam mengerjakan tugasnya,apalagi dimasa pandemi ini tingkat kebersihannya 2 X 1hari yang selalu terkontrol dengan baik.
Sejak merebaknya pandemi Covid-19 telah menciptakan peradaban baru di dunia,hal ini disebabkan karena tingkat penyeberannya cukup agresif dibandingkan SARS dan MERS,sehingga Covid-19 menegaskan lebih banyak korban daripada SARS dan MERS, kondisi ini sangat meresahkan dan mencemaskan masyarakat untuk tidak berjamaah ke mesjid,maka pengurus BKM di bidang kebersihan mengambil tindakan dengan mengikuti protokol kesehatan.
kebersihan mesjid membersihkan mesjid dan benda-benda yang ada disekitar mesjid dengan menggunakan disinfektan sehingga menjadi higenis dan steril.
Dan manajemen pengelolaan fasitilitas-fasilitas mesjid yang selalu dilengkapi pengurus mesjid pada masa pandemi Covid-19 adalah
1.Mempersiapkan sabun cuci tangan ditempat cuci tangan
2.Menyiapkan tisu untuk mengeringkan tangan setelah mencuci tangan
3.Mempersiapkan tempat sampah disekitar tempat cuci tangan
4.Menyediakan disenfektan
5.Selalu menyediakan hand sanitaizer di dalam mesjid
6.Selalu menyediakan masker
7.Mempersiapkan petugas yang mengukur suhu tubuh jamaah sebelum masuk mesjid
Yang tujuh poin inilah yang masih disediakan pengurus mesjid selama pandemi Covid-19.
l Jinan itu terjalankan dengan baik sebelum pandemi tapi sekarang selama pandemi semuanya bubar dan satu kegiatan saja yang masih aktif dan terlaksana yaitu pengajian yang diterapkan dua kali seminggu.
Dan saat ini petugas BKM berniat untuk merevisi ulang kegiatan tersebut dan menambahi kegiatannya seperti:membuat remaja mesjid dan tahfizul Qur’an untuk anak-anak MD dan juga lembaga dakwah. Seperti yang sudah diketahui salah satu faktor penghambatnya adalah biaya,pinta ketua BKM, tentunya dalam melaksanakan kegiatan itu harus dipenuhi dengan biaya,karena masih kurangnya dana maka kegiatan itu belum terjalankan.
