Mohon tunggu...
Putri Hurun Aini
Putri Hurun Aini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini

8 Desember 2022   06:48 Diperbarui: 8 Desember 2022   06:52 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut sudut pandang dari psikologi perkembangan anak, proses Pendidikan sudah dimulai dari perkembangan pra-natal. Perkembangan awal merupakan landasan penting bagi pembentukan berbagai aspek perkembangan di masa depan, anatara lain perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan moral. Menurut banyak studi sastra, pertumbuhan fisik dikaitkan dengan perubahan fungsi biologis, sedangkan perkembangan intelektual melibatkan perkembangan kognitif dan bahasa, yang keduanya berhubungan dengan proses berpikir. Perkembangan emosi berkaitan pada perubahan emosi manusia yang dapat di rasakan dan dapat di ekspresikan, sedangkan perkembangan sosial terkait dengan perubahan cara anak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, serta berbagai aturan dan tata krama yang ada.

Seiring dengan pertumbuhan usia, Pendidikan dan pengasuhan anak harus sesuai dengan usianya, diikuti dengan berbagai macam tuntutan. Dalam hal ini, lingkungan yang memberikan Pendidikan dan pengasuhan harus memahami dengan baik bagaimana strategi, metode pembelajaran, dan pendekatan, baik anakal maupun klasikal, dapat diterima. Jiwa anak yang sehat akan tumbuh jika semuanya berjalan sesuai rencana. Memperkuat peryataan yang telah dijelaskan sebelumnya. Aspek terpenting yang mempengaruhi Kesehatan mental anak adalah bagimana lingkungan terdekat anak memberikan kekuatan psikologis bagi anak untuk menggali dan mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya (Halpern dan Figuieras, 2004).

Pendidikan karakter lebih penting daripada Pendidikan moral karena menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik pada anak-anak sehingga mereka memahami mana yang benar dan mana yang salah, mampu merasakan nilai yang baik, serta mau dan mampu melakukannya. Pembentukan karakter anak usia dini dapat mengikuti pola yaitu perilaku teratur, disiplin, dan sesuai standar. Melalui jadwal yang berkesinambungan, dapat dikembangkan berbagai jenis dan pola perilaku sehingga perilaku yang diharapkan melekat erat pada diri anak dan menjadi bagian dari perilaku positif yang dimilikinya. Jadwal yang berkesinambungan yaitu istilah dari kajian rutin. Kajian rutin ini juga bisa disebut juag sebagai kegiatan pembiasan karena tujuannya agar anak terbiasa dengan perilaku-perilaku tertentu yang dianggap mendasar dan penting bagi pola hidup anak saat ini maupun saat anak beranjak dewasa.

Isu penting dalam Perkembangan Anak

Karakter adalah kumpulan karakteristik psikologis yang membantu anak menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya. Berkowitz (2002) mengatakan bahwa karakter akan "memimpin" dirinya untyk melakukan apa yang benar dan tidak melakukan apa yang salah. Dari perspektif psikologi perkembangan, karakter yang dikembangkan tentunya bukan sesuatu yang muncul begitu saja, melainkan merupakan hasil dari proses perjalan hidup seorang anak yang dibentuk oleh pematangan biologis dan perkembangan psikologis. Kematangan mengacu pada perubahan yang terjadi secara alami dan spontan, sedangkan perubahan perkembangan psikologis terkait dengan pengalaman belajar yang diterima dari lingkungan sekitarnya. Akibatnya, salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana proses Pendidikan dan pengasuhan yang diterima anak dapat menjadi pengalaman belajar yang bermakna bagi mereka.

Apa Peran Pendidikan dalam Pengembangan Karakter Anak?

Orang tua dan pendidik, lingkungan terdekat anak, mensosialisasikan norma dan nilai dalam berbagai konteks dan cara (Swartz, 2002). Dinyatakan pula bahwa setiap kegiatan pengasuhan dan Pendidikan yang brorientasi pada anak hendaknya mencakup kegiatan pembelajaran yang tidak hanya melibatkan aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif, sosial, dan moral. Berkowitz (2002) mengatakan bahwa pembentukan karakter anak, dikemukakan lima hal sebagai landasan penilaian proses Pendidikan yang diperoleh anak yaitu:

Apa pengaruh lingkungan terhadap anak?

Anak memperoleh makna dan pemahaman yang baik tentang diri dan lingkungannya dari seberapa banyak yang mereka terima dari lingkungannya. Menurut social cognitive theory (Bandura 1977,1986), anak belajar tingkah laku dengan mengamati tingkah laku orang lain atau model daripada melalui trial and eror. Lingkungan yang diamatai dalam hal ini adalah perilaku orang tua, pendidik, dan masyarakat dalam kegiatan pengasuhan dan Pendidikan yang diberikan kepada anak. Mengajari anak anak teknik pemecahan masalah yang tepat, seperti mengajarkan tentang masalah, mempertimbangkan berbagai strategi pemecahan masalah, mempertimbangkan apa yang mungkin terjadi, memberikan solusi alternatif, dan mengevaluasi solusi yang dipilih, akan membantu mereka mempelajari berbagai akibat dari perilaku mereka.

Ketika anak dalam situasi ini, bagaimana lingkungan terdekat (orang tua dan pendidik) memperlakukan orang lain?

Salah satu metode yang digunakan orang untuk belajar adalah melalui observasi. Konsekuensi belajar tidak selalu langsung dinyatakan dalam bentuk Tindakan. Meskipun tidak secara langsung ditujukamn kepada anak, namun anak sebagai anak yang aktif terus merekam apa yang terjadi di lingkungannya. Sesuatu yang dipelajari pada satu saat dapat memanifestasikan dirinya dalam bentuk perilaku pada saat lain. Hal ini dapat dipahami bahwa hasil belajar anak dari lingkungannya mungkin tidak langsung terlihat, tetapi sangat mungkin terlihat padat tahap perkembangan selanjutnya. Konsekuensi dari Tindakan ini sangat penting dalam pembelajaran. Ketika aktivitas yang diamati memiliki efek positif dan menyenangkan bagi model, anak muda lebih cenderung menirunya. Jika kegiatan yang diamati tidak menghasilkan hasil yang baik, kecil kemungkinannya untuk direplikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun