Di dunia saat ini sedang marak-maraknya wabah coronavirus. Covid-19 adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Adapun tanda dan gejala infeksi Covid-19 seperti gejala gangguan pernapasan akut, demam, batuk kering dan kelelahan. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari debagn masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan pertama kali kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 2 kasus. Dampak Covid-19 ini mulai menyebar ke dunia pendidikan, maka dilakukan sebagai pencegahan penyebaran Covid-19 semua institusi pendidikan tidak melakukan kegiatan seperti biasanya. Masa darurat pandemik ini mengharuskan dosen dan pengajar lainnya dengan mengajar mahasiswanya secara langsung melalui alat digital jarak jauh.
     Pembelajaran daring merupakan sebuah pilihan yang tidak terlaksana bagi institusi pendidikan. Pada saat pandemi Covid-19 ini metode pembelajaran daring ini merupakan solusi agar proses pembelajaran dapat tetap berlangsung. Pembelajaran daring ini dengan pemanfaatan fitur teknologi berbasis internet yang sangat bergantung pada ketersediaan teknologi informasi. Adapun pembelajaran daring ini dilakukan melalui aplikasi seperti Google Classroom, Edmodo, WhatsApp dan Email. Dosen mengunggah konten pembelajaran seperti bahan bacaan, video pembelajaran, ataupun tautan materi yang tersedia di web ke applikasi pembelajaran yang digunakan. Mahasiswa dapat memberikan tanggapan atau pertanyaan melalui fitur chat yang disediakan ataupun menggunakan WhatsApp (Firman, 2020). Pembelajaran daring ini sangat memerlukan kuota sehingga mahasiswa mengharuskan mahasiswa aktif internet dengan lebih sering dan belum lagi jika makasiswa berasal dari beberapa daerah terpencil yang sulit untuk mendapatkan jaringan. kendala Kuota dan jaringan ini sangat sering sekali menjadi alasan mahasiswa saat pembelajaran daring (Ningsih, 2020).
     Adanya pandemi Covid-19 ini meningkatkan penggunaan teknologi seolah memaksa dunia pendidikan untuk beralih dari sistem tradisional ke sistem yang lebih modern. Pembelajaran online ini dosen dan mahasiswa untuk memilihi keterampilan menggunakan laptop dan telepon. Dalam pembelajaran juga mereka dituntut untuk terampil dalam memilih informasi diinternet mencangkup materi yang dibahas. Mahasiswa harus mampu untuk memanfaatkan teleponnya untuk keperluan pembelajaran, misalnya mengirim tugas menggunakan WhatsApp dan untuk mengikuti kelas-kelas virtual yang diakses melalui aplikasi pembelajaran online. Adapun problematika saat pembelajaran daring seperti terbatasnya guru melakukan kontrol saat berlangsungnya pembelajaran daring, pada problematika seperti ini solusinya yaitu untuk meminimalisir hambatan pembelajaran daring sebaiknya dosen selalu memantau mahasiswanya seperti dengan cara pemberian kuis saat selesai pembelajaran agar mahasiswa dapat lebih memperhatikan atau saat pembelajaran berlangsung menggunakan zoom untuk mewajibkan mahasiswanya menyalan kameranya agar lebih terlihat siapa yang memperhatikan dan siapa yang tidak (Fitriyani, Fauzi and Sari, 2020).