Mohon tunggu...
putri
putri Mohon Tunggu... -

Awal dari ilmu pengetahuan adalah Membaca dan diabadikan dalam bentuk Tulisan. orang pintar dan sukses karena sering membaca.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengukir Sejarah Indah di Kampoeng Batara

24 April 2018   16:06 Diperbarui: 24 April 2018   16:17 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Pada hari sabtu pagi, semua mahasiswi dan para dosen pergi kesekolah tepatnya ke TK Darussalam. Penyambutan dari kepala sekolah TK Darussalam juga sangat baik dan juga ramah. Setelah itu di kampoeng batara para mahasiswi dan juga anak-anak sibuk mempersiapkan acara yang akan diadakan oleh para mahasiswi UIN Maliki Malang. Dengan kolaborasi bersama anak Batara, dengan konsep Kartini Membumi Bersama Kampoeng Batara.

Acara tersebut dilaksanakan pada hari sabtu jam 19.30 atau ba'da isya. Banyak perfom yang ditampilkan seperti tari, puisi berantai, drama, musik patrol, dll. meskipun dilanda hutan yang sangat deras pada malam itu, tapi tidak mengurangi semangat anak-anak batara dan juga mahasiswai UIN untuk tetap tampil. Mereka rela hujan-hujanan demi acara tersebut. Banyak warga yang antusias datang untuk melihat acara tersebut. Ada juga tamu dari berbagai wartawan, komunitas, dan juga touring.

Pada hari minggu jam 09.00 pagi para mahasiswi menyiapkan  media pembelajaran yang dibuat bersama anak batara seperti pembuatan Claim, dan juga Finger Painting. Tak hanya itu, mahasiswi dan anak batara juga membuat permainan lingkaran serta nyanyian dan lomba. Anak-anak batara sangat antusias, semangat, ceria, dan tak kenal lelah. Sungguh sangat menyenangkan.

Singkat cerita hari sudah sore mereka bergegas untuk kembali kerumah dan beristirahat. Ba'da maghrib kami semua kembali kerumah Mas Widie dan berkumpul dengan anak batara dan jug para warga untuk menonton video, mulai dari pembelajaran serta petualangan anak batara menjelajahi hutan. 

Banyak kejadian yang sangat lucu, kocak, hingga kami semua tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku anak batara yang lucu dan juga polos.

Tak lama kemudian, setelah menonton video mereka Mas Widie meminta dari para mahasiswi untuk memberikan kesan dan pesan terhadap anak-anak kampoeng batara. Tak heran, hampir semua mahasiswi, anak-anak batara dan juga ibu-ibu menangis. 

Kita semua merasa terharu, sedih, karena waktu berjalan sangat cepat. Terlalu banyak kenangan-kenangan yang indah telah terukir bersama anak batara. Anak yang begitu polos, patuh, aktive, ceria, dan bisa membuat kami semua sayang kepada mereka. Suasana yang nyaman, sunyi, sepi, jauh dari polusi, dan juga  jauh dari kota membuat kami tidak mau meninggalkan kempoeng batara. Tapi apa daya, kami disini masih banyak tugas yang harus diselesaikan.

Hal yang membuat saya dan teman-teman terharu ketika anak-anak batara menangis, mereka belum siap untuk kami tinggalkan. Sejuta do'a yang kami lanturkan untuk mereka semoga menjadi orang yang pintar, cerdas, sholeh-sholeha, sukses dimana pun mereka berada dan jangan sampai mereka lupa dimana mereka lahir dan dibesarkan. 

Semoga anak-anak  kampoeng batara tambah maju dan jangan pernah bosan untuk membaca karena membaca adalah gudangnya semua ilmu. Sukses selalu kampoeng batara.

Senin jam 02.00 dini hari kami berangkat menuju stasiun untuk kembali kemalang. Rasa haru pun kembali muncul, karena warga dan juga anak batara mengiringi langkah kami menuju stasiun. Mereka mengantarkan kami semua kesana sembari berpamitan hingga kami masuk kedalam kereta. Subhannallah indah rasa persaudaraan itu.

Miss you kampoeng batara !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun