Mohon tunggu...
putri
putri Mohon Tunggu... -

Awal dari ilmu pengetahuan adalah Membaca dan diabadikan dalam bentuk Tulisan. orang pintar dan sukses karena sering membaca.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Biarkan Kebahagian Anak Hilang

28 Februari 2018   06:29 Diperbarui: 28 Februari 2018   06:48 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak merupakan anugrah yang paling indah yang dimilki oleh kedua orang tua, karena anak adalah sebuah titipan yang harus di jaga, diberi kasih sayang yang penuh agar dia menjadi pribadi yang santun terhadap diri sendiri dan orang lain, jika pengasuhan orang tua sudah baik. tapi bagaimana dengan seorang anak yang merasa dirinya tidak berguna, merasa tidak dihargai, merasa dikucilkan, dan merasa sendiri. 

Jawabannya, tergantung pola pengasuhan kedua orang tua. Biasanya anak yang seperti itu mengalami tekanan yang sangat berat. Contohnya saja, dizaman yang sekarang banyak anak usia dini yang sudah dilantarkan oleh kedua orang tuanya akibat perceraian.

Pada hakikatnya anak itu fitrah (suci), dia bersih dari segala dosa sama halnya seperti ketas putih yang belum tercoret oleh tinta apapun hingga usia baligh. Nah yang menjadikan anak tersebut menjadi anak yang pintar, sopan, baik, maupun buruk yah dari kedua orang tuanya. Karena, mereka yang mengasuh anak sehingga menjadi pribadi yang sesuai dengan keinginan orang tua. 

Jika anaknya dilahirkan serta di didik dengan penuh kasih sayang pastinya anak tersebut akan sangat bahagia, karena mempunyai orang tua yang sangat sayang padanya. Akan tetapi jika anak yang dilahirkan lalu kedua orang tuanya broken homemaka anak tersebut menjadi anak yang merasa tertekan secara lahir maupun batin.

Kebahagian anak ada ditangan kedua orang tua, mereka berhak mendapatkan kebahagiannya dimasa kecil, karena kebahagian dimasa kecil akan berpengaruh terhadap pola pikir anak ketika dewasa nanti dan juga berpengaruh terhadap masa depannya.

Sebuah pengalaman yang saya dapatkan dari seorang perempuan yang mengalami broken home sejak ia masih SMP. Perempuan ini masih merasakan bagaimana sakitnya melihat kondisi orang tua nya yang sejak kecil sudah berpisah. 

Ini membuktikan bahwasanya, perempuan ini merasakan kehilangan kasih sayang dari salah satu orang tuanya.  Tapi hal itu semua tidak menjadikan seorang perempuan ini putus asa dalam mencapai cita-citanya. ia bekerja keras sambil kuliah dengan berdagang, dia berusaha memulai hafalan Al-Qur'annya sejak menjadi mahasiswa baru. Hingga dia menjadi seorang Hafidzdhoh ketika dia lulus kuliah. Tapi meskipun dia sudah sukses,  ia tetap masih merasakan bayang-bayang pahit ketika dulu orang tuanya berpisah.

Hal seperti itu, menjadikan kita sebagai orang tua harus benar-benar memikirkan tentang kebahagian sang anak, karena merekalah aset masa depan kita. Anak berhak mendapatkan kebahagian yang penuh dari kedua orang tuanya, dan jangan biarkan sang anak merasakan kehilangan kasih sayang dari salah satu orang tuanya. Karena, itu semua akan berdampak negative terhadap psikis sang anak.

Sekian, semoga bermanfaat !!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun