Mohon tunggu...
PUTRA CHANIAGO
PUTRA CHANIAGO Mohon Tunggu... Dosen - Langkahmu akan berat, jiwamu harus kuat, tapi aku percaya langkahmu akan jaya. kuatkan pribadimu!

Merantau Ke Jogja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merambah Jalan Ke Surau

4 Juni 2020   22:21 Diperbarui: 4 September 2020   07:58 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menjelang akhir abad ke 20, surau sudah menjadi pusat aktifitas pemuda Minangkabau. Tokoh bangsa dan ulama besar Nusantara,  seperti Buya Hamka, Bung Hatta, dan Mohammad Natsir, adalah putra Minangkabau yang telah mengalami pendidikan Surau. Di Surau mereka di gadangkan. Selain beribadah sholat 5 waktu dan mengaji, sebagai pembinaan mental spritiual, mereka juga belajar adat, kata pesambahan, bersilat sebagai bekal menjalin hubungan sosial dan kemasyarakatan. 

Armi Lestari,  juru bicara surau Buya Hamka di Lubuak Bauak,  menyatakan bahwa Buya Hamka mengembangkan kemampuannya berpidato dan berinteraksi dengan masyarakat serta adat Istiadat Minangkabau melalui pembinaan dari Surau diwaktu muda.  Demikian pula pada Bung Hatta, diumur 5 tahun, Bung Hatta sudah tidur di Surau, mengaji di surau. Karena telah menjadi tradisi orang Minang, anak muda itu tidur disurau, belajar dan mengaji di Surau. 

Bung Hatta mengaji di Surau Syaikh Muhammad Jamil jambek atau Inyiak Jambek di bukittinggi. Di surau ia megaji, sholat berjama’ah, disertai belajar adat istiadat Minangkabau. Beliau juga dikasih arahan oleh inyiak jambek untuk bisa lepas dari kungkungan penjajahan kala itu menguasai negeri.

Pendidikan surau begitu penting dalam membentuk kepribadian pemuda Minangkabau. Surau menanamkan pentingnya akidah serta pelajaran agama. Di Surau juga diajarkan keterampilan silat, sebab dengan adanya keterampilan tersebut akan bisa melakukan bela diri ketika menemui halangan diperjalannya dalam berdakwah. Untuk melatih kemampuan berbicara di depan umum, disurau juga diajarkan sembah menyembah, sebagai rundingan dalam kegiatan resmi, sehingga ia juga memiliki kemampuan menyampaikan pokok pikiran saat mengahadapi persoalan di masyarakat.


Pemikiran yang progresif juga telah ditanamkan dalam pendidikan surau. Pendidikan yang dilalui merupakan tahap demi tahapan, setelah mantap akidah akhlak, dan pelajaran agama, barulah dilanjutkan dengan pelajaran berunding dan pesambahan. Sehingga kemudian barulah ia siap untuk melanjutkan kepada kemampuan dalam berpolitik.


Menurut ustadz Nashron Nazhir, konsep pendidikan surau telah berhasil membentuk dan melahirkan tokoh besar seperti Muhammad Natsir dan Bung Hatta. Ia melihat ada yang berbeda dari tokoh Natsir sewaktu menjadi menteri penerangan, perdana menteri, dengan kesederhanaannya. Bahkan ketika memimpin Dewan Dakwah Indonesia dengan memiliki dana besar yang dikelola, namun sampai akhir hayatnya ia tetap menjadi orang yang sederhana bahkan tak memiliki kekayaan seperti halnya pejabat kebanyakan. Hal demikian tidak terlepas dari pendidikan yang ditanamkan pada Natsir. Ia menjelaskan bahwa,  pendidikan yang sangat penting tersebut adalah nilai nilai yang diterapkan pendidikan surau bahwa seorang laki-laki Minang itu tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, ia baru dikatakan menjadi orang ketika dia sudah mulai memikirkan komunitasnya, bangsanya. Sebab seorang laki laki sudah tidak dirumah lagi, namun ia sudah bisa berinteraksi dengan persoalan kemasyarakatan. Hal tersebut dianggap sebagai letak perbedaan antara surau dengan pesantren sekarang.

Kalau kita membaca sejarahnya, Bung Hatta, saat menjadi wakil presiden memiliki keinginan untuk membeli sepatu Balli, yang tidak kesampaian. Bahkan, uang sisa 25 ribu selesai menjabat wakil presidenpun ia kembalikan pada Negara. Pendidikan seperti apa yang diterima mereka. ?  Inilah pendidikan yang berusaha menanamkan kejujuran, hidup pada filosofi, menekankan pada falsafah hidup. Kemudian didukung dengan silat sebagai melatih sportifitas dan semangat bela Negara karna bagian dari bela diri. Prinsip yang dimiliki oleh Natsir, yaitu  jangan berebut hidup tapi berebutlah memberi hidup. Jadi hidup itu adalah kalau kita bisa memberi, bukan bisa mengambil. Demikian dapat menjadi ibrah bagi generasi zaman ini dalam menghadapi tantangan dan persoalan besar jiwa koruptif dan  kolutif di masyarakat yang masih merajalela. 


Manfaat Belajar Disurau

Apakah sumatera Barat paham betul dengan substansi surau dan kemudian bisa menghadirkannya kembali? Menurut Dr Misnal Munir Dosen fakultas filsafat UGM bahwa Surau banyak memberikan pelajaran hidup dan membentuk kemandirian. Selain itu adanya regenerasi dalam wacana, hal ini dilakukan dalam belajar adat, pada mereka yang berumur belasan tahun atau masa sebelum menikah yang menetap tidur disurau, biasanya mereka mendapat pelajaran dari senior mereka dulunya. Disinilah terdapat pelajaran beruba adat istiadat, cerita-cerita rakyat, dan berbagai macam pengalaman kehidupan.


Harapan bagi pemuda minangkabau untuk kembali pada pendidikan surau. Hal ini dapat dilakukan dengan peningkatan kesadaran akan fungsi dan peran surau di masa lalu dan masa sekarang. Pemuda diharapkan menyadari bahwa surau tidak sebatas tempat pendidikan semata, tapi lebih pada nilai-nilai yang belum pernah diketahui dan dipelajari. Masih banyak pemuda yang belum kenal dengan surau, bahkan kurang bisa mengaji. Hal ini dapat dilakukan dengan keberadaan pemimpin dan penghulu ditengah masyarakat, yang mengayomi para pemuda pemudinya untuk kembali meramaikan surau.


Menghadirkan surau di masa sekarang, tidak harus persis dengan surau di masa buya hamka, bung Hatta, dan Muhammad Natsir dahulu. Melainkan yang paling penting adalah adanya upaya dalam menghadirkan kembali nilai-nilai pendidikan surau di zaman dulu pada model pendidikan di zaman sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun