Mohon tunggu...
putra bangsa
putra bangsa Mohon Tunggu... -

Pemerhati masalah sosial dan Birokrat Sipil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mungkin Kita Bisa Belajar dari Rusia

24 Desember 2010   01:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:26 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekses dari perang dingin Rusia dan Amerika Serikat ternyata memberikan efek yang sangat besar bagi Rusia. Perang dingin menyebabkan Rusia mendapatkan berbagai macam kesulitan. Dari yang paling ringan yaitu : selalu menjadi pihak antagonis teroris di film - film Hollywood seperti ras timur tengah saat ini, hingga  yang paling mengerikan adalah hantaman secara ekonomi kepada pasar dan penghancuran moral aparatur politik dan pemerintahan oleh Amerika Serikat.

Rusia mengalami evolusi pemerintahan yang tadinya komunis menjadi obyek pasar Kapitalis paska kejatuhan stalin dan nikita kruschev. Produk - produk Amerika menggilas produk lokal, Multi Nasional Corporation melakukan lobi person to person kepada aparatur pemerintah dan menciptakan budaya korupsi dan money politic, pemilihan pejabat yang naik tahta merupakan hasil "kader - kader" konglomerasi binaan kapital Paman Sam.

Ketika para politis dan pemegang kebijakan sudah menjadi kader amerika (entah karena sekolah, sogokan, maupun biaya kampanye) Amerika mulai mengontrol bagaimana Rusia harus ber "negara". Prinsip - prinsip demokrasi menjadi gaungan penting di sana. Amerika juga mulai membuat kebijakan neo liberalisme yang pro pasar namun sesungguhnnya digunakan untuk menjadikan Rusia memiliki iklim investasi yang disain untuk Amerika. Perusahaan minyak negara di konsesi dan privatisasi, serta aset aset negara yang lain karena dinilai "kurang efektif"

Negara Rusia dikuasai secara bayangan oleh oligarki Rusia besutan Amerika, dimana diantaranya yang paling terkenal adalah Mikhael Khordokovsky taipan minyak yang "dipilih" paman Sam untuk "menghangatkan" Amerika dengan hasil bumi Rusia. Singkat kata, Rusia kalah berperang dari Amerika tanpa satu dentuman pelurupun.

Ditengah pesta pora kapitalis Amerika Serikat di Rusia, diangkatlah seorang mantan anggota KGB yang terlihat menurut dan tidak berambisi menjadi seorang pejabat administrasi kepresidenan. Di akhir kepemimpinan Presiden Boris Yeltsin, Vladimir Putin bekerja dengan baik dan berdedikasi seperti halnya mesin yang menurut. Hal ini yang membuatnya pada akhirnya ditunjuk menjadi Presiden di akhir masa Yeltsin.

Namun tanpa dinyana oleh siapaun Putin menjadi inti perubahan Russia menjadi negara yang dapat berbicara sesuai dengan potensinya. Pola ekonomi nasional Russia yang tadinya "ideal" menurut teksbook neo ekonomi di seluruh universitas di dunia yang ditulis oleh Amerika Serikat demi kepentingan mereka sendiri dirubah oleh Putin dengan mengejutkan.

Poin - poin yang paling menarik dari perubahan pola industri dan ekonomi Rusia adalah nasionalisasi dan revisi perjanjian konsesi eksploitasi hasil alam. Nasionalisasi menurut idealisme neo liberal adalah campur tangan yang tidak perlu oleh Negara kepada ekonomi, dan hanya akan menjadi beban dan mematikan potensi sector privat. Namun pengalaman Putin sendiri di Rusia menunjukan bahwa privatisasi jutru sangat merugikan rakyat dan memotong tangan pemerintah untuk melindungi rakyat. Perusahaan minyak Grazprompt dan beberapa lainnya praktis dikendalikan oleh asing dan swasta yang berorientasi komersil murni. Korupsi pajak terjadi dan pemalsuan data reservoir cadangan minyak menjadi tidak jelas. Front liner pengawas dari pemerintah dikendalikan dengan uang dan kerugian Negara dan masyarakat menjadi besar. Sementara potensi terbesar dan hampir satu satunya dari Rusia adalah dari sektor migas.

Putin mengambil alih perusahaan minyak Negara dengan sebelumnya membabat habis korupsi dan menaikan gaji PNS berdasarkan reformasi Birokrasi dan meningkatkan moral para birokrat untuk cinta Negara. Putin tidak segan menyewa para konsultan mahal untuk mengatur system kepegawaian yang accountable.

Dengan modal ini BUMN menjadi penggerak Negara utama dengan keuntungan yang luar biasa. Dari surplus ini, putin menurunkan pajak dan menaikan taraf hidup masyarakat dengan menaikan gaji pensiun merevisi healthcare system, dan menaikan anggaran alutsista yang menjadikan Rusia kembali menjadi salah satu Negara dengan kekuatan militer yang menggetarkan. Rusia juga dapat terbebas dari hutang hutang oleh paris club, bretton woods institution seperti IMF dengan structural adjustmentnya yang merusak dari dalam.Putin tidak segan mencomot dan memenjarakan para oligarki antek Negara Paman Sam seperti Khordokovsky dan abrahamovic ke dalam bui dan "memiskinkan" mereka.

Putin menggunakan potensi terbesar Russia yakni migas tidak hanya sebagai penggalang kekayaan namun juga sebagai alat diplomasi dan politik yang kuat terutama kepada Uni Eropa yang sebelumnya sangat congkak. Uni Eropa terpaksa harus berhati hati pada Rusia dan meredam upaya ekspansi ke Negara eks uni soviet karena ancaman diplomasi minyak Rusia..

Putin tidak menjadikan Rusia sebagai Negara yang tidak demokratis seperti yang dituduh Amerika, kebijakan ekonomi masih bersifat pasar dan memberikan kesempatan bagi local entrepreneur untuk maju, namun Putin memberikan porsi pemerintah sebagai protector karena pasar bebas sangat rentan oleh infiltrasi asing yang tamak.. Pemerintah memegang sektor yang menjadi hajat hidup orang banyak karena apabila ini dipegang oleh swasta maka keuntungan maksimal dapat diambil oleh perusahaan tanpa pertimbangan kemanusiaan dan sustainability

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun