Ketika sate ayam dan kambing udah terlalu mainstream, Sate Domba Pak Udin menawarkan cita rasa sate yang berbeda.
Berlokasi di Jl. Prof. Joko Sutono SH, No. 33. Disinilah "markas" Waroong Kebayoran berada, yaitu kafe dengan beberapa tenant, salah satunya adalah Sate Domba Pak Udin yang sesuai namanya menyajikan menu andalan sate domba.
Di Sate Domba Pak Udin, daging domba yang disajikan berasal dari domba muda usia 6-8 bln, maka gak heran dagingnya terasa lebih empuk, gurih, agak kenyal tapi pecah di mulut. Daging dombanya kebanyakan dipasok dari Garut, namun ada juga yang dari Jakarta.
Daging domba lebih berlemak dibandingkan daging kambing. Hal tersebutlah yang membuat tekstur daging domba lebih empuk dan halus.
Ada sebagian orang yang menganggap kalau daging domba berkolestrol tinggi dan merupakan salah satu penyebab dari hipertensi. Padahal hasil penelitian dari berbagai negara menyatakan bahwa daging domba merupakan salah satu jenis daging merah yang sarat manfaat untuk dikonsumsi, dengan kandungan di dalam dagingnya yang banyak mengandung protein, zat besi, vitamin B12, dan nutrisi lainnya seperti zinc, selenium, dan niacin.
Sate domba terdiri dari dua bumbu, yaitu bumbu polosnya kehidupan dan bumbu manis di bibir. Bila sate polos memiliki tekstur rasa daging yang kuat, maka bumbu manis memiliki rasa rempah yang lebih kuat. Sate polos dibagi lagi menjadi dua, yaitu polos dagingnya saja atau bisa juga dicampur dengan lemak.
Gak cuma sate domba, Sate Domba Pak Udin juga menyediakan menu lain seperti sate ayam nakal, gulai domba menggairahkan, sop domba, iga domba bakar, dll.
Dari semua menu akutu favorit banget sama yang namanya iga domba bakar. Ukurannya lebih kecil dari iga sapi, tapi enaknya luar biasa dan bumbunya juga super meresap sampai ke dalam, nyess.
Dengan empat pilihan sambal yaitu dabu-dabu, matah, krenyos (super pedas), dan sambal kecap yang pastinya bisa menambah kenikmatan sate domba yang kamu cicipi.
