Mohon tunggu...
Putik LaditaSari
Putik LaditaSari Mohon Tunggu... Lainnya - BELUM BEKERJA

HOBI NONTON DRAMA DAN FILM

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Problematika Belajar Sastra Indonesia yang Dianggap Tak Menjamin Masa Depan

7 Desember 2022   23:27 Diperbarui: 7 Desember 2022   23:33 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kita sudah tidak asing lagi dengan sastra dan tentunya kita sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan sastra itu sendiri. Yapp Sastra merupakan ilmu yang mepelajari tentang bahasa, tulisan dan ekspresi pikiran dari seseorang. Sastra merupakan suatu karya yang mampu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada era penjajahan. Tapi akankan peminat sastra akan terus bertambah?

Sayangnya sekarang sastra dipandang sebelah mata karena dianggap tua dan membosankan oleh generasi millenial. Padahal sastra itu gak melulu soal puisi, ada juga novel, sajak, prosa, puisi, drama dan masih banyak lagi. Belajar sastra ini menunjukan identitas bangsa dengan karya yang dihasilkan, memberikan contoh-contoh realita dari kehidupan yang sebenarnya dialami yang tertuang dari karyanya.

Lalu mengapa sastra dianggap tak menjamin masa depan? Menurut Munawar Satria yang merupakan mahasiswa dari Universitas Indonesia beliau mengatakan bahwa jurusan apapun tidak ada yang bisa menjamin masa depan, karena masa depan tidak ada yang tahu, hanya bisa diprediksi.

Dari pendapat Munawar itu akan muncul beberapa pendapatdari berbagai sudut pandang. Akan ada yang berpandangan bahwa kepentingan akan budaya dan sastra di masa kini itu lebih rendah daripada teknologi, komputer dan lain-lain yang sudah jelas mendukung pergerakan ekonomi yang positif. Pendapat lain juga akan berpendapat bahwa budaya dan sastra itu penting sehingga lulusan sastra Indonesia akan tetap dibutuhkan dan para lulusan harus dan wajib beradaptasi terhadap perkembangan zaman dengan mempelajari keterampilan-keterampilan tambahan.

Banyak karya sastra dari Indonesia yang sudah mendunia, seperti contohnya karya dari Andrea Hirata yang berjudul ‘’Laskar Pelangi’’, Pramoedya Ananta Toer yaitu ‘’Tetralogi Pulau Buru’’ dan masih banyak lagi. Dari contoh tersebut harusnya bisa dijadikan inspirasi bahwa sastra juga mampu sukses dengan caranya sendiri, sastra tidak bisa dianggap tak menjamin masa depan karena beberapa sastrawan Indonesia yang mampu menembus pasar negeri luar.

Karena hanya kreativitas dan kemauan untuk belajarlah yang bisa dijadikan kunci untuk menjamin masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun