Mohon tunggu...
Puspa Arum Mekaridanto
Puspa Arum Mekaridanto Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cara Efektif Kurangi Kecanduan Alkohol

27 September 2018   13:18 Diperbarui: 27 September 2018   13:44 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dikalangan remaja, alkohol merupakan zat yang paling sering disalahgunakan. Sebanyak 35 persen remaja di Amerika pernah meminum alkohol dimulai dari usia 15 tahun. Meskipun ilegal, sekitar 8,7 juta orang yang berusia 12-20 tahun pastinya pernah meminum alkohol dalam sebulan terakhir, dan kelompok usia ini menyumbang sebelas persen dari pemuda di bawa umur.

Kecanduan alkohol adalah kondisi yang ditandai dengan kebiasaan mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Masalah muncul ketika seseorang tidak dapat membedakan antara kebiasaan minum normal dengan penyalahgunaan alkohol.

Kecanduan alkohol tidak memiliki satu penyebab dan tidak diturunkan dari generasi ke generasi di keluarga. Namun, kecanduan alkohol adalah hasil dari gabungan kompleks faktor genetik, psikologis, dan lingkungan. Untuk itu, sebaiknya kebiasaan buruk ini secepatnya dihentikan.

Mengutip dari CNNIndonesia, sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengingatkan pecandu tentang risiko memalukan diri sendiri lebih efektif ketimbang menyoroti dampk kesehatan. Pasalnya, peneliti menemukan bahwa orang dewasa berusia 30-65 tahun hanya memiliki kekhawatiran kecil terhadap efek buruk alkohol pada kesehatan.

Hasil penelitian ini didapat setelah peneliti menganalisis respon konsumsi alkohol dalam 13 penelitian sebelumnya. Mereka menemukan bahwa irang setengah baya terpapar informasi yang cukup akan risiko kesehatan mengkonsumsi alkohol. Namun, mereka tak peduli dengan risiko kesehatan itu.

Sebaliknya, peneliti menilai kampanye kesehatan untuk mengurangi konsumsi alkohol bisa lebih efektif jika fokus pada risiko perilaku memalukan yang timbul akibat minum terlalu banyak. Terpengaruh alkohol atau mabuk dapat memicukan perilaku di luar kendali yang tak jarang memalukan.

Sejumlah penyakit dan gangguan kesehatan tentunya bisa timbul pada pecandu alkohol.

Penyakit yang umumnya sering terjadi adalah gangguan otak dan saraf. Pecandu alkohol dapat mengalami mati rasa di tangan dan kaki, gangguan dalam berpikir, dan hilang ingatan jangka pendek.

Penyakit jantung dan pembuluh darah bisa menyerang pecandu alkohol, diantaranya tekanan darah tinggi, stroke, serta meningkatkan risiko gagal jantung, dan ganguuan irama jantung.

Konsumsi alkohol dalam jumlah banyak bisa menyebabkan kadar lemak pada hati meningkat, radang hati, hingga sirosis. Selain itu, menyebabkan radang pada lapisan lambung dan kerongkongan (esofagus). Penyerapan vitamin B dan nutrisi lain juga akan terganggu.

Alkohol dapat menganggu pelepasan gula (glukosa) dari hati, sehingga berisiko menimbulkan hipoglikemia, terutama pada penderita diabetes yang menggunakan insulin untuk mengendalikan gula darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun