Mohon tunggu...
Puspha
Puspha Mohon Tunggu... Dokter - Pelajar

11

Selanjutnya

Tutup

Hobby

(Resensi Novel) Sudut Pandang Orang-orang

27 Januari 2020   10:41 Diperbarui: 27 Januari 2020   10:48 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Judul Buku: Egosentris
Pengarang; Syahid Muhammad
Penerbit: Gradient Mediatama
Tahun Terbit: Maret 2018
ISBN: 978-602-208-165-4
Jumlah Halaman: 372 Halaman
Peresensi : Nabylly Aghna

Berkat covernya yang menarik juga review orang-orang tentang buku ini, saya jadi tertarik untuk membeli juga membaca buku ini secara penuh. Padahal saya jarang sekali membeli buku baru. Jarang sekali. Hingga buku ini sempat membuat saya cemas akan isinya. Cemas takut tidak sesuai dengan apa yang bayangkan.

Namun semuanya terbayarkan. Saya tak kecewa. Terbilang cukup puas dengan buku ini.

Buku ini bercerita tentang tiga sahabat yang terlanjur dekat. Tiga sahabat dengan karakter cukup berbeda. Fatih, Saka dan Fana. Kisah tiga mahasiswa psikologi dalam menghadapi semua yang terjadi.

Seakan semesta senang sekali membuat cerita, ketiganya harus mengalami hal-hal tak terduga. Mulai dari sesuatu yang pergi hingga yang tak diharapkan terjadi. Mulai dari kecemasan akan struktur sosial sampai hal-hal yang krusial.

Saka. Sosok pria yang punya masalah di keluarga. Sosok pria yang entah mengapa mampu membuat gadis-gadis betah berlama-lama mengobrol dengannya. Bukan tanpa alasan memang, Saka terbilang cukup tampan. Apalagi sifatnya yang kelewat ramah terhadap semua orang. Awalnya terasa biasa, namun lama-lama jadi masalah juga.

Fana. Sosok gadis ceria yang jadi idaman semua pria. Sosok gadis yang tengah berusaha mewujudkan mimpi kedua orang tua sampai lupa bagaimana caranya bermimpi.

Fatih. Yang sudah lama menyimpan perih akan masa lalu yang terlanjur pedih. Belum lagi akibat sifatnya yang terlalu kanan, ia jadi sering dicibirkan. Fatih memang sosok yang suka mengungkapkan semua pikirannya secara gamblang. Mengungkapkan semuanya tanpa pikir panjang. Hingga pada akhirnya banyak orang pula yang secara gamblang berkata tak suka padanya.

Meski pada awalnya saya cukup bingung akan konflik utama cerita ini. Namun pembawaan cerita oleh penulis mengalir begitu hebat tak terasa. Cerita ini tidak seperti cerita pada novel umumnya. Ada begitu banyak konflik pada cerita ini.
 
Keluarga
Percintaan
Persahabatan
Hingga psikologi manusia
Egosentris adalah buku yang berhasil buat saya menangis. Nggak sesenggukan, tapi cukup menitikkan air mata. Andai saya benar-benar mendengar rekaman suara Fatih, sepertinya saya bakal nangis sesenggukan.

Syahid Muhammad menuliskan puisi-puisi singkat di setiap awal dan akhir bab. Jadi untuk kalian penggemar novel sekaligus puisi, mungkin buku ini bakalan lebih nge-feel lagi kalau kalian yang baca.

Egosentris. Perihal menilai segalanya dari sudut pandang sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun