Mohon tunggu...
Purwanto Siagian
Purwanto Siagian Mohon Tunggu... Sales - passion to be blessing to others

He made all things beautiful in its time Peace maker and love to be blessing to others

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kita Bangga PON XX di Papua

2 Oktober 2021   22:16 Diperbarui: 2 Oktober 2021   22:31 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Regional.Kompas.com

Kita Bangga PON XX di Papua

Membuka PON XX di Papua malam ini, Presiden Jokowi memulai dengan menggunakan salah satu bahasa daerah di Papua yaitu bahasa Sentani: "Huwe foi, onomi rehmay, wa wa wa, salam olahraga".  Artinya bisa dimaknai sebagai ucapan selamat malam, selamat datang dan Tuhan Memberkati. Sedangkan, "wa wa wa" biasanya digunakan untuk membuka atau menutup pembicaraan.

Membanggakan sekaligus mengharukan, PON XX akhirnya bisa diselenggarakan di Papua, di Stadion terbaik di Asia Pasific ini, sekaligus menjadi penyelenggaraan PON pertama sekali di Papua. Apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi saat pidato kenegaraan 16 Agustus 2019 yang lalu menegaskan bahwa: "Indonesia adalah seluruh pelosok tanah air, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Karena itu, pembangunan di Indonesia harus dilakukan harus Indonesia sentris, yang dinikmati oleh seluruh pelosok nusantara". Lambat laun pembangunan ini mulai terlihat dan dirasakan juga oleh Papua. Pulau paling timur di Indonesia ini sudah lama "kurang sentuhan". Saat ini berdiri megah Stadion terbaik Asia Pasifik, dan Jembatan Merah Youtefa sepanjang 732 meter dan lebar 21 meter sebagai icon di Papua, menambah keindahan Papua serta pembangunan infrastruktur lainnya.

Menyaksikan secara langsung pembukaan PON lewat LIVE di TV, mengingatkan saya akan kesuksesan Sea Games 2019 di Indonesia. Kemegahannya tidak kalah dengan pembukaan malam ini. Meskipun yang menyaksikan dan hadir di Stadion tidak sampai penuh karena protokoler kesehatan yang masih terus diterapkan, namun tidak mengurangi kemegahan dan kemeriahan pelaksanaannya. Opening ceremony semakin meriah dengan lagu Indonesia Pusaka dinyanyikan duet oleh Lea Simanjuntak dan Joanita Wakum, sangat membius dan memancing perasaan terdalam untuk mencintai Indonesia, termasuk Papua didalamnya. Semangat nasionalis kental sekali dalam sajian tarian dan gerak serta musik berpadu menjadi satu. Lagu berjudul 'Rumah Kita' yang dipopulerkan oleh God Bless pun dinyanyikan dengan sangat merdu oleh duet Ruth Sahanaya dan Tulus. Ribuan pengisi acara menampilkan tontonan istimewa sekaligus membanggakan. Tarian kolosal dari talenta terbaik Papua di acara ini mengingatkan kita bahwa Indonesia penuh dengan budaya dan tarian daerah yang sangat beragam dan kaya. Demikian juga lagu-lagu daerah yang enak di dengar dan menambah meriah acara malam ini.

Ajang empat tahunan ini akan berlangsung sampai 15 Oktober 2021. Diikuti oleh kurang lebih 7000 an atlet datang dari 34 kontingen dari semua Provinsi di Indonesia. Memimpin perolehan Medali sampai pembukaan tadi adalah DKI Jakarta di urutan pertama dan Papua di urutan kedua. PON sebagai ajang kompetisi olah raga berskala nasional ini akan melahirkan atlit dengan talenta-talenta istimewa di berbagai bidang olah raga, dan diharapkan akan menciptakan rekor-rekor baru nasional yang juga bisa melahirkan rekor baru internasional. Kedepannya atlit terbaik yang dihasilkan ini akan membanggakan Indonesia dalam perhelatan di ajang Internasional. 

Papua diharapkan siap dalam menyambut para tamu dari Provinsi lainnya sebagai peserta PON XX dengan baik. Papua akan menjadi salah satu sentris even skala nasional bahkan internasional. Perhelatan ini akan membuktikan kesiapan Papua dalam pelaksanaan even. Infrastruktur sudah tersedia seperti Stadion Lukas Enembe yang memiliki daya tampung lebih dari 40.000 penonton.  Stadion ini selesai dibangun dalan waktu 3 tahun, dimulai sejak akhir 2016 dan selesai pada Mei 2019. Stadion Lukas Enembe memiliki pemandangan yang indag dengan latar belakang Pegunungan Cycloop dan Danau Sentani, dilengkapi dengan ornamen khas Papua serta lampu eksterior berwarna-warni yang menyala pada malam hari. Meskipun Stadion ini dibangun dalam rangka persiapan Pekan Olahraga Nasional XX tahun 2021 yang pertama kali berlangsung di Papua, tapi tidak tertutup kemungkinan untuk ajang skala Internasional. Disanalah dituntut kesiapan Papua dalam menyiapkan seluruh resources yang ada temasuk kesiapan sumber daya manusia nya. 

Semoga Papua mampu bersinergi dengan baik dengan semua pihak, semakin maju dan membanggakan. Sukses untuk Papua, sukses pelaksanaan PON XX, Huwe foi, onomi rehmay, wa wa wa. 

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun