Mohon tunggu...
Purwanto Putra
Purwanto Putra Mohon Tunggu... Dosen - Penulis

Penulis Blog

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gotong Royong Demi Harapan Mewujudkan Kembali Rumah Pertama

5 Agustus 2020   23:12 Diperbarui: 6 Agustus 2020   00:08 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kementerian PUPR di bawah intsturksi Menteri Basuki Hadimuljono, menghadirkan berbagai terobosan untuk membangun kembali rumah masyarakat. 

Misalnya, kebijakan mengirim CPNS Kementerian PUPR 2017, dalam tugas kemanusiaan bersama untuk membantu rehabilitasi (Kementerian PUPR, 2018). Selama enam bulan, bahkan tidak pulang ketika misi belum selesai. Semua harus siap sebagai wujud pengabdian.

Pesan yang dapat menjadi teladan bersama, “bahwa bekerja itu bukan sekadar menjalankan pekerjaan, tetapi harus memegang teguh budaya kerja yang berorientasi misi, kerja tim dan profesional (Kementerian PUPR, 2019).” 

Maka tidak berlebihan kiranya ketika rumah dimaknai serupa “rahim ibu” tempat kehidupan dirawat, rumah adalah tempat menguatkan yang rapuh, sesuatu yang pantas bagi mereka yang telah berkorban, kehilangan sanak-keluarga dan harta benda. Maka tujuannya setiap yang terdampak gempa harus segera kembali memiliki rumah.

Bergotong-royong atas dasar nilai-nilai kemanusiaan untuk merekahkan kembali harapan dalam rangka menyongsong pagi yang cerah. Nilai-nilai ini harus terus menerus dinternalisasikan kepada anak-cucu agar tumbuh dalam kepekaan hingga kelak tumbuh menjadi pemimpin. 

Presiden Joko Widodo pernah meninjau langsung para korban kemudian memberikan tugas pada Kementerian PUPR untuk melakukan supervisi bersama pihak TNI, Kodam, BNPB dengan pelibatan masyarakat untuk membangun kembali rumah masyarakat (Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, 2017).

RTG di Lombok

Kementerian PUPR dalam melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah pasca gempa di NTB, mengedepankan prinsip build back better (BBB) (Kementerian PUPR, 2019). BBB merupakan konsep yang dipilih atas dasar kebermanfaatan ketika diterapkan. 

Konsep ini selain di Indonesia juga diadopsi banyak negara Anggota PBB yang bersumber dari Kerangka Sendai. Inti dari BBB jika dilekatkan dengan konteks masyarakat dan kebudayaan Indonesia maka dapat diartikan dengan gotong royong bersama.

Konsep ini diinisiasi Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe pernah menyampaikan pidato pada pembukaan Konferensi PBB terkait BBB sebagai konsep baru, yang bersumber dari kearifan masyakatat Jepang yang secara historis telah berpengalaman pulih pasca bencana sekaligus mempersiapkan masa depan gemilang. 

Konsep ini disahkan pada Konferensi Dunia PBB Ketiga pada 14-18 Maret 2015 tentang Pengurangan Risiko Bencana, sebagai konsep holistik yang menjadikan bencana sebagai pemicu untuk menciptakan negara dan masyarakat menjadi lebih tangguh daripada sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun